Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minat Emisi Obligasi Korporasi Masih Tinggi

Kinerja indeks obligasi komposit Indonesia yang bergerak sideways dan cederung melemah beberapa waktu terakhir diyakini tidak akan menyurutkan minat korporasi untuk semakin gencar menjajaki opsi penerbitan surat utang hingga tahun depan.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro (tengah) bersama Direktur Budi Noviantoro (dari kiri), Didiek Hartantyo, Bambang Eko,  Dody Budiawan, Apriyono Wedi, dan Azari mengangkat jempol, seusai Penawaran Umum Obligasi I Kereta Api Indonesia Tahun 2017, di Jakarta, Kamis (19/10)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro (tengah) bersama Direktur Budi Noviantoro (dari kiri), Didiek Hartantyo, Bambang Eko, Dody Budiawan, Apriyono Wedi, dan Azari mengangkat jempol, seusai Penawaran Umum Obligasi I Kereta Api Indonesia Tahun 2017, di Jakarta, Kamis (19/10)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA—Kinerja indeks obligasi komposit Indonesia yang bergerak sideways dan cederung melemah beberapa waktu terakhir diyakini tidak akan menyurutkan minat korporasi untuk semakin gencar menjajaki opsi penerbitan surat utang hingga tahun depan.

Sepanjang tahun ini hingga September lalu, PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo mencatat total peneribitan surat utang korporasi, mencakup obligasi, medium term notes (MTN), sukuk, dan sekuritisasi mencapai Rp121 triliun.

Pefindo masih mengantongi mandat pemeringkatan untuk penerbitan surat utang korporasi senilai Rp30,55 triliun dari 38 perusahaan per 19 Oktober 2017. Potensi penerbitan surat utang korporasi baru mungkin saja lebih besar, mengingat sebagian diperingkat oleh lembaga pemeringkat lain.

Hendro Utomo, Kepala Divisi Pemeringkatan Institusi Finansial Pemeringkat Efek Indonesia, mengatakan bahwa nilai mandat yang diterima tersebut masih tergolong baik. Hanya saja, tidak ada kepastian mandat tersebut akan direalisasikan dalam penerbitan obligasi akhir tahun ini atau awal tahun depan.

Tingginya penerbitan surat utang korporasi sepanjang tahun ini tidak terlepas dari momen penurunan imbal hasil di pasar sehingga banyak korporasi yang memanfaatkannya untuk merefinancing atau menganti utang banknya dengan obligasi yang lebih murah. Koreksi yang terjadi di pasar saat ini kemungkinan akan menyurutkan motivasi itu.

Sepanjang bulan ini, pasar obligasi Indonesia masih dalam momen koreksi setelah mencapai puncak rekornya pada September lalu. Indeks obligasi komposit Indonesia atau ICBI sudah turun 1,73% dari posisi puncaknya di level 238,42 menjadi 234,30 pada Rabu (25/10) kemarin.

“Mungkin pada saat dia [korporasi] berencana terbitkan itu kondisi makro masih sesuai perkiraan, tetapi dalam perjalanan sampai realisasi terjadi perubahan yang mana bisa mempengaruhi demand investor maupun pricing. Ini bisa saja akan mempengaruhi realisasi penerbitan surat utang tersebut,” katanya, Selasa (25/10/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper