Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III/2017, Transaksi PBK merosot 3,04%

Volume transaksi Perdagangan Berjangka Komoditas (PBK) pada kuartal III/2017 mengalami penurunan 3,04%. Pertumbuhan itu masih ditopang naiknya kontrak bilateral atau Sistem Perdagangan Alternatif (SPA).

Bisnis.com, JAKARTA - Volume transaksi Perdagangan Berjangka Komoditas (PBK) pada kuartal III/2017 mengalami penurunan 3,04%. Pertumbuhan itu masih ditopang naiknya kontrak bilateral atau Sistem Perdagangan Alternatif (SPA).

Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, pada kuartal III/2017 volume transaksi PBK mencapai 5,06 juta lot, turun 3,04% year on year (yoy) dari periode yang sama di tahun sebelumnya sejumlah 5,2 juta ton.

Rinciannya, transaksi multilateral berkontribusi 18,34% sebesar 928.593 lot, sedangkan transaksi bilateral atau SPA menyumbang 81,66% sejumlah 4,13 juta lot.

Dari sisi pertumbuhan, volume transaksi multilateral pada kuartal III/2017 turun 15,29% yoy dari sebelumnya 1,09 juta lot. Sementara transaksi SPA meningkat 0,22% dibandingkan kuartal III/2016 sejumlah 4,12 juta lot.

Kepala Biro Pengawasan Pasar Berjangka dan Fisik Bappebti Pantas Lumban Batu menyampaikan, penurunan pertumbuhan kinerja PBK dari Januari—Semptember 2017 mengalami kendala yang paling besar berasal dari pialang ilegal yang semakin marak beroperasi.

“Lambatnya pertumbuhan pada kuartal III/2017 ini disebabkan oleh semakin maraknya perusahaan pialang ilegal yang menawarkan berbagai trik kepada masyarakat. Khususnya masyarakat menengah ke bawah,” tuturnya kepada Bisnis.com, Senin (23/10/2017).

Dia menambahkan, pialang ilegal telah menyebabkan beralihnya para nasabah ke usaha tersebut yang saat ini jumlahnya semakin meningkat. Hal itu berimbas pada volume transaksi yang menurun di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) ataupun Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI).

Di BBJ, pada kuartal III/2017 transaksi komoditas perkebunan meningkat 19,65% yoy menjadi 744.642 lot dari sebelumnya 633.962 lot. Pertumbuhan terbesar disumbang transaksi olein 10 ton (kode OLE 10) sebesar 61.533 lot, melonjak 110,87% year on year (yoy) dari sebelumnya 29.180 lot.

Transaki kakao (kode CC5) dan kopi robusta (kode RCF) masing-masing tumbuh 36,19% dan 19,59% menjadi 38.857 serta 235.372 lot. Sementara itu, kopi arabika (kode ACF) dan olein 20 ton (kode OLE) menjadi komoditas perkebunan yang mengalami performa menurun, yakni masing-masing turun 0,81% dan 9,46% menjadi 73.922 serta 49.683 lot.

Sementara komoditas logal di BBJ meningkat 14,09% pada kuartal III/2017 menjadi 285.275 lot dari sebelumnya 250.035 lot. Sebagai informasi, seluruh komoditas logam di BBJ merupakan produk turunan emas.

Di BKDI, pada kuartal III/2017 transaksi komoditas perkebunan merosot 60,86% menjadi 179.383 lot dari sebelumnya 458.307 lot. Seluruh produk perkebunan di BKDI merupakan komoditas minyak kelapa sawit atau CPO beserta turunannya.

Sementara itu, transaksi komoditas logam juga tumbuh 2,59% yoy menjadi 140.901 lot dari sebelumnya 137.339 lot. Transaksi tertinggi berasal dari transaksi emas dalam bentuk rupiah (kode GOLDUD) berhasil melaju 982,65% (yoy) menuju 2.122 lot dari sebelumnya 196 lot.

Di sisi lain, transaksi gulir emas (kode PAMKGRID) dan transaksi emas dalam bentuk dolar AS (GOLDID) paling melesu. Keduanya menurun sebesar 100% atau tidak ada transkasi di kuartal III/2017 dengan masing-masing transaksi 393 lot dan 12 lot pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Adapun, komoditas logam BKDI lainnya merupakan produk emas dan turunannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper