Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Walau Kurang Laku, Pemerintah Nilai Penerbitan ORI014 Lebih Berkualitas

Kendati dari segi volume pemesanan tergolong kurang sukses, pemerintah menilai kualitas penerbitan ORI014 pada tahun ini relatif lebih baik dibandingkan dengan penerbitan-penerbitan sebelumnya.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan  (kedua kiri) didampingi Direktur BEI Samsul Hidayat (kiri), Deputi Pengawas Pasar Modal II OJK Fakhri Hilmi (kedua kanan), dan Direktur Surat Utang Negara Loto Srinaita Ginting membuka perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan, sekaligus membuka masa penawaran atau launching Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri 014 di Jakarta, Jumat (29/9)./JIBI-Dedi Gunawan
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan (kedua kiri) didampingi Direktur BEI Samsul Hidayat (kiri), Deputi Pengawas Pasar Modal II OJK Fakhri Hilmi (kedua kanan), dan Direktur Surat Utang Negara Loto Srinaita Ginting membuka perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan, sekaligus membuka masa penawaran atau launching Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri 014 di Jakarta, Jumat (29/9)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA--Kendati dari segi volume pemesanan tergolong kurang sukses, pemerintah menilai kualitas penerbitan ORI014 pada tahun ini relatif lebih baik dibandingkan dengan penerbitan-penerbitan sebelumnya.

Ada dua alasan atas klaim pemerintah tersebut. Pertama, jumlah pemesan terbesar ORI014 berada pada kisaran Rp5 juta hingga Rp100 juta yang mencapai 44,73% dari total pemesanan.

Sementara itu, pemesanan terbesar pada penerbitan ORI dalam 8 tahun terakhir berada pada kisaran Rp100 juta hingga Rp500 juta.

Kedua, rata-rata pemesanan ORI014 sebesar Rp391 juta adalah yang terendah dibandingkan dengan rata-rata pemesanan dalam 7 tahun terakhir yang berkisar Rp560 juta.

Pemerintah mencatat hasil total volume pemesanan ORI014 hanya senilai Rp8,98 triliun, atau sekitar 67% dari target atau angka kesanggupan awal pada agen penjual yakni Rp13,39 triliun.

Berdasarkan pengumuman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Senin (23/10/2017), dari total pemesanan tersebut, Kementerian Keuangan menetapkan hasil penjualan dan penjatahan ORI014 senilai Rp8,95 triliun.

Total investor ritel pemesan ORI014 tahun ini adalah sebanyak 22.882 pemesan. Dari jumlah tersebut, hanya 11.182 investor baru. Jumlah ini turun tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Sebagai pembanding, total investor pada ORI012 tahun 2015 mencapai 49.521 investor, sementara investor barunya mencapai 28.520 investor. Pada tahun lalu, atau ORI013, jumlah investor mencapai 34.331 investor, dengan investor baru sebanyak 17.323 investor.

Lemahnya penjualan tahun ini erat terkait dengan rendahnya kupon yang ditawarkan pemerintah, yakni hanya 5,85% per tahun. Ini adalah kupon terendah sepanjang sejarah penerbitan ORI sejak 2006.

Berdasarkan data DJPPR, jumlah pemesan ORI014 terbesar berada pada kisaran Rp5 juta hingga Rp100 juta, yakni sebanyak 44,73%. Sementara itu, secara rata-rata nilai pemesanan ORI014 tahun ini adalah Rp391,08 juta.

Berdasarkan lokasinya, total pemesan terbesar masih berasal dari wilayah DKI Jakarta, yakni 37,7%, sedangkan Indonesia bagian Barat selain DKI Jakarta sebesar 54,6% dan wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur total hanya 7,7%.

Berdasarkan kelompok umum, pemesan terbanyak berasal dari kelompok usia di atas 40 tahun, yakni 77,28% dengan total volume pemesanan Rp7,52 triliun atau 84,05% dari total volume pemesanan.

Tiga kelompok profesi terbesar yang memesan ORI014 yakni pegawai swasta sebesar 15,29%, wiraswasta 15,39%, dan ibu rumah tangga 7,44%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper