Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Shinzo Abe Menang Pemilu, Indeks Nikkei Catat Reli Terpanjang

Indeks Nikkei 225 ditutup menguat 1,11% atau 239,01 ke level 21.696,65, level tertinggi sejak Juli 1996. Sementara itu, indeks Topix ditutup naik 0,84% atau 14,61 poin ke level 1.745,25, penguatan ke-11 berturut-turut.
Bursa Jepang/Reuters
Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup menguat dan indeks Nikkei 225 melanjutkan reli di hari ke-15 berturut-turut, pada Senin (23//10/2017), penguatan beruntun terpanjang sepanjang sejarah.

Indeks Nikkei 225 ditutup menguat 1,11% atau 239,01 ke level 21.696,65, level tertinggi sejak Juli 1996. Sementara itu, indeks Topix ditutup naik 0,84% atau 14,61 poin ke level 1.745,25, penguatan ke-11 berturut-turut.

Dilansir Reuters, penguatan bursa Jepang didorong oleh kemenangan koalisi pimpinan Perdana Menteri Shinzo Abe dalam pemilihan umum hari Minggu (22/10). Kemenangan Abe ini menandakan kemungkinan berlanjutkan kebijakan pengeluaran fiskal dan pelonggaran moneternya.

Saham-saham produsen elektronik dan perusahaan kimia memberikan dorongan terbesar pada bursa karena mata uang yen turun ke posisi terendah dalam lebih dari tiga bulan terakhir terhadap dolar AS.

Yen terpantau melemah 0,26% atau 0,3 poin ke level 113,82 yen per dolar AS pada pukul 14.20 WIB.

"Dukungan terbesar [pada pasar saham] adalah bahwa kemenangan telak koalisi penguasa tersebut memperkuat harapan bahwa sikap kebijakan moneter Bank of Japan tidak akan berubah, dan mendorong yen melemah," kata Naoki Fujiwara, kepala manajer investasi Shinkin Asset Management Co, seperti dikutip Bloomberg.

"Hampir tidak ada alasan untuk menjual saham saat ini karena pendapatan perusahaan Jepang terlihat bagus, yen berada dalam tren yang melemah, dan bursa AS tetap solid," lanjutnya.

Dalam pemilu, koalisi yang terdiri dari Partai Demokrat Liberal (LDP) dan Komeito memenangkan 312 dari 465 kursi di majelis rendah, menurut perhitungan cepat. Dengan kemenangan lebih dari 310 kursi, koalisi tersebut disebut sebagai mayoritas super.

Walaupun kebijakan pelonggaran moneter Abenomics, stimulus fiskal dan reformasi struktural telah menekan mata uang, BOJ belum mencapai tujuan kebijakannya untuk menaikkan tingkat inflasi tahunan mendekati 2%.

Pemerintahan yang baru akan memilih siapa yang akan memimpin BOJ mengingat masa jabatan Kuroda, yang telah mengawasi pelonggaran moneter tesebut, akan berakhir pada bulan April 2018 mendatang.

Sentimen investor juga tidak terpengaruh oleh badai topan Lan yang melanda Jepang dan memicu longsor dan banjir pada Minggu hingga hari ini, serta mendorong perintah evakuasi puluhan ribu orang.

Badai yang kemudian menuju laut setelah melewati ibukota Jepang, Tokyo, dilaporkan menelan tiga korban jiwa. Selain itu, ratusan penerbangan pesawat dibatalkan, dan layanan kereta terganggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper