Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GMFI Kantongi Pendapatan US$310 Juta

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. membukukan pendapatan US$310,5 juta pada kuartal III/2017 atau melampaui target pendapatan sebesar US$ 304,4 juta dalam periode tersebut.
Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Iwan Joeniarto (kiri) berdiskusi dengan Komisaris Utama Helmi Imam Satriyono, di sela-sela paparan publik di Jakarta, Senin (11/9)./JIBI-Dwi Prasetya
Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Iwan Joeniarto (kiri) berdiskusi dengan Komisaris Utama Helmi Imam Satriyono, di sela-sela paparan publik di Jakarta, Senin (11/9)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA--PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. membukukan pendapatan US$310,5 juta pada kuartal III/2017 atau melampaui target pendapatan sebesar US$ 304,4 juta dalam periode tersebut.

Pencapaian pendapatan itu tumbuh sebesar 15% dibandingkan dengan pendapatan kuartal III/2016. Pendapatan kuartal III tersebut mencapai 73,2% dari target US$424 juta sampai akhir 2017.

Dari pendapatan tersebut, emiten berkode saham GMFI itu membukukan laba bersih US$38,1 juta pada kuartal III/2017 atau meningkat 8,9% dibandingkan dengan US$35 juta pada kuartal III/2015.

Kinerja itu berasal peningkatan volume pekerjaan perawatan mesin dan perawatan komponen yang juga menjadi fokus pengembangan bisnis GMF tahun 2017. Selain itu, manajemen mengklaim bahwa upaya peningkatan kapabilitas perawatan mesin juga berkontribusi atas tercapainya taget kuartal III/ 2017 ini.

Pendapatan perusahaan sendiri berasal dari lini bisnis perawatan komponen dengan porsi 25%, airframe maintenance 18% dan perawatan mesin sebesar 15%.

Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto menyampaikan setelah 15 tahun memisahkan diri dari induk usahanya yaitu PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., GMF mencatatkan keuntungan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.

"Dengan pencapaian kinerja yang positif serta didukung oleh operational excellence, kami yakin GMF memiliki fundamental yang cukup kuat untuk berkancah di pasar modal. Menjadi perusahaan terbuka merupakan langkah awal kami untuk berkembang lebih pesat lagi," kata Iwan dalam keterangan tertulis, Senin (23/10).

Seperti diketahui, GMF baru saja mencatatkan sahamnya di BEI pada 10 Oktober 2017. Menurutnya, GMF terus meningkatkan pendapatan dari para pelanggannya sehingga rasio pendapatan dari luar grup Garuda Indonesia lebih besar dalam kurun waktu 3 tahun mendatang.

Dalam IPO yang baru saja dilakukan, GMF mengantongi dana sebesar US$83,5 juta atau senilai Rp1,129 triliun. Dari hasil itu, sekitar 60% akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi dan 25% lainnya untuk modal kerja dan sisanya untuk refinancing. Dana hasil IPO itu akan digunakan dalam beberapa tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper