Output China Meningkat, Harga Batu Bara Hentikan Reli

Pada perdagangan Kamis, harga batu bara untuk kontrak Januari 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup melemah 1,95% atau 1,80 poin di US$90,55/metrik ton.

Aprianto Cahyo Nugroho - Bisnis.com

Jumat, 20 Oktober 2017 | 08:02

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara mematahkan reli penguatan delapan hari berturut-turut pada perdagangan kemarin, Kamis (19/10/2017).

Pada perdagangan Kamis, harga batu bara untuk kontrak Januari 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup melemah 1,95% atau 1,80 poin di US$90,55/metrik ton.

Harga batu bara mengakhiri reli penguatan yang terjadi sejak Senin (9/10). Adapun pada sesi perdagangan sebelumnya, Rabu (18/10), batu bara ditutup menguat 1,43% atau 1,30 poin ke level US$92,355/metrik ton.

Seperti dilansir Bloomberg, pelemahan harga batu bara ini menyusul peningkatan output batu bara di China yang mencapai level tertinggi sejak Juni. Penambang batu bara di China didorong untuk meningkatkan pasokan sebelum musim dingin.

Berdasarkan data Biro Statistik China, output batu bara pada bulan September meningkat 7,6% dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya ke level 298,12 juta ton. Adapun output sejak awal tahun hingga September mencapai 2,6 miliar ton, meningkat 5,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Pelemahan batu bara juga sejalan dengan harga minyak mentah yang melemah setelah penghitungan persediaan bahan bakar Amerika Serikat (AS) menunjukkan kenaikan pada stok bensin dan minyak diesel.

Harga minyak WTI untuk pengiriman November berakhir melemah 75 sen di US$51,29 per barel di New York Mercantile Exchange, level terendah dalam sepekan. Adapun harga minyak WTI kontrak Desember berakhir turun 75 sen di posisi 51,51.

Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengiriman Desember ditutup melemah 92 sen di US$57,23 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Energy Information Administration (EIA) menunjukkan peningkatan stok bensin di negara dengan ekonomi terbesar dunia tersebut untuk pekan keempat berturut-turut.

Pada saat yang sama, pasokan minyak sulingan, kelas bahan bakar yang mencakup minyak diesel dan pemanas, naik untuk pertama kalinya sejak Agustus.

Jumlah persediaan bensin bertambah sebesar 908.000 barel pekan lalu, sedangkan stok minyak sulingan bertambah 528.000 barel menjadi 134,5 juta barel.

Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2018 di bursa Rotterdam