Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspektasi Pemangkasan Pajak AS Dorong Pasar Jepang Perpanjang Reli

Indeks Nikkei 225 sukses meraih kembali momentumnya sekaligus memperpanjang reli pada akhir perdagangan hari keempat belas berturut-turut, Jumat (20/10/2017), bersama dengan terus menguatnya indeks Topix.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Nikkei 225 sukses meraih kembali momentumnya sekaligus memperpanjang reli pada akhir perdagangan hari keempat belas berturut-turut, Jumat (20/10/2017), bersama dengan terus menguatnya indeks Topix.

Indeks Topix hari ini dibuka dengan pelemahan 0,32% atau 5,57 poin di level 1.724,47 dan berhasil berbalik ke zona hijau di akhir perdagangan dengan ditutup naik 0,03% atau 0,60 poin di posisi 1.730,64.

Dari 2.018 saham pada indeks Topix, 885 saham di antaranya menguat, 1.040 saham melemah, dan 93 saham stagnan.

Adapun indeks Nikkei 225 berakhir naik 0,04% atau 9,12 poin di level 21.457,64, setelah dibuka dengan pelemahan 0,27% atau 57,57 poin di posisi 21.390,95.

Sebanyak 101 saham menguat, 113 saham melemah, dan 11 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Saham SoftBank Group Corp. yang naik 0,74% menjadi pendorong utama terhadap pergerakan Nikkei hari ini, diikuti Recruit Holdings Co. Ltd. (+2,03%) dan Kao Corp. (+1,75%).

Sementara itu, nilai tukar yen terpantau melemah 0,59% atau 0,66 poin ke posisi 113,20 per dolar AS pada pukul 13.49 WIB, setelah pada Kamis (19/10) berakhir terapresiasi 0,35% di posisi 112,54.

Dilansir Bloomberg, indeks Nikkei 225 Stock Average berhasil membukukan kenaikan untuk hari ke-14 berturut-turut, rentetan penguatan terpanjang dalam sejarah, sedangkan indeks Topix naik untuk hari ke-10 berturut-turut.

Dibuka di zona merah, kedua indeks saham acuan Jepang tersebut mampu membalikkan pelemahannya seiring dengan kembali terdepresiasinya nilai tukar yen terhadap dolar AS akibat meningkatnya ekspektasi kebijakan pemangkasan pajak di Amerika.

Senat Amerika Serikat menyetujui anggaran untuk tahun fiskal 2018 pada hari Kamis (19/10) waktu setempat yang akan mempercepat jalan bagi rencana Presiden Donald Trump untuk memberlakukan pemotongan pajak.

Dalam voting untuk memutuskan anggaran tersebut, 51% dari anggota Senat menyetujuinya, sedangkan 49% sisanya menolak. Senator Demokrat dan Republik termasuk Rand Paul dari Kentucky memilih untuk menolak.

Persetujuan akhir untuk rancangan anggaran tersebut akan membuka prosedur khusus yang memungkinkan anggota Partai Republik untuk menyetujui revisi undang-undang perpajakan tanpa dukungan dari Partai Demokrat.

“Penyetujuan anggaran di AS berlangsung sangat cepat dan akan menjadi dorongan yang bagus bagi pasar,” ujar Andrew Clarke, direktur perdagangan di Mirabaud Asia Ltd., seperti dikutip dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper