Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor China dan India Diprediksi Naik, Batu Bara Menuju Level Tertinggi 3 tahun

Pada perdagangan Rabu, harga batu bara untuk kontrak Januari 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup menguat 1,43% atau 1,30 poin di US$92,35/metrik ton.
Pekerja berjalan di atas timbunan batu bara, di Asam-asam, Kalimantan Selatan./Bloomberg-Dadang Tri
Pekerja berjalan di atas timbunan batu bara, di Asam-asam, Kalimantan Selatan./Bloomberg-Dadang Tri

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara kembali ditutup pada kisaran level tertinggi dalam tiga tahun terakhir pada perdagangan kemarin, Rabu (18/10/2017).

Pada perdagangan Rabu, harga batu bara untuk kontrak Januari 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup menguat 1,43% atau 1,30 poin di US$92,35/metrik ton.

Reli harga batu bara kontrak Januari 2018 berlanjut pada setelah pada perdagangan sebelumnya, Selasa (17/10) ditutup menguat 0,05% atau 0,05 poin ke level US$91,05/metrik ton.

Ekonom Bloomberg Intelligence mengatakan, China dan India yang menyumbang sepertiga dari total permintaan batu bara dunia diperkirakan akan mengimpor lebih banyak batu bara termal hingga akhir tahun ini untuk memenuhi peningkatan permintaan listrik.

Penguatan harga batu bara ini sejalan dengan reli harga minyak mentah, meskipun tertahan oleh kenaikan jumlah stok bahan bakar Amerika Serikat (AS) yang mengimbangi keuntungan yang dipicu dari ketegangan di Irak.

Harga minyak WTI untuk pengiriman November berakhir naik 16 sen di posisi 52,04 per barel di New York Mercantile Exchange, level tertinggi dalam tiga pekan.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Desember ditutup naik 27 sen di US$58,15 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Menurut Energy Information Administration (EIA), jumlah pasokan bensin dan minyak sulingan meningkat pekan lalu. Sementara itu, jumlah persediaan minyak mentah menyusut kurang dari yang diperkirakan American Petroleum Institute (API).

Jumlah persediaan minyak mentah AS hanya turun 5,73 juta barel dibandingkan dengan penurunan sebesar 7,13 juta seperti yang diperkirakan API.

Meski demikian, reli minyak masih mendapatkan dukungan dari ketegangan geopolitik, dengan ekspor dari utara Irak turun lebih dari separuhnya saat produksi dari provinsi Kirkuk meluncur untuk hari kedua.

“Investor masih menyaksikan ketegangan antara pasukan Irak dan pejuang Kurdi,” ujar Phil Streible, pakar strategi pasar senior di RJO Futures di Chicago, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (19/10/2017).

 

Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2018 di bursa Rotterdam

Tanggal                                    

US$/MT

18 Oktober

92,35

(+1,43%)

17 Oktober

91,05

(+0,05%)

16 Oktober

91,00

(+1,56%)

13 Oktober

89,60

(+0,39%)

12 Oktober

89,25

(+0,85%)

 

   

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper