Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Dekati Level Tertinggi dalam 10 Tahun

Indeks saham MSCI Asia Pacific di luar Jepang terpantau menguat 0,2%, mendekati level tertinggi 10 tahun. Adapun indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,6% ke level tertinggi 21 tahun, sementara indeks Kospi Korsel menguat ke level tertinggi, sedangkan indeks S&P 200/ASX Australia menguat 0,2%.
bursa asia
bursa asia

Binsis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia naik mendekati level tertinggi dalam satu dasawarsa terakhir pada perdagangan Kamis, (19/10/2017), mengikuti reli bursa saham global.

Indeks saham MSCI Asia Pacific di luar Jepang terpantau menguat 0,2%, mendekati level tertinggi 10 tahun. Adapun indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,6% ke level tertinggi 21 tahun, sementara indeks Kospi Korsel menguat ke level tertinggi, sedangkan indeks S&P 200/ASX Australia menguat 0,2%.

Sementara itu, indeks Dow Jones Amerika Serikat ditutup di atas level 23.000 untuk pertama kalinya pada hari Rabu (18/10), didorong oleh lompatan saham IBM setelah mengisyaratkan kembalinya pertumbuhan pendapatan.

Seperti dilansir Reuters, reaksi investor cenderung minim terhadap data ekonomi China yang menunjukkan bahwa pertumbuhan PDB kuartal ketiga sedikit melambat ke 6,8%, di bawah prediksi analis sebesar 6,9%.

Investor sebelumnya telah memprediksi adanya perlambatan karena hilangnya momentum setelah pemerintah China mengendalikan pasar properti yang telah memanas dan mengurangi pinjaman berisiko.

Data lain menunjukkan output industri China naik lebih kuat dari perkiraan, mencapai 6,6% pada September, sementara penjualan eceran juga meningkat di atas ekspektasi, meskipun pertumbuhan investasi mereda lebih dari yang diperkirakan serta penjualan properti turun untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir.

"Kondisi global terus mendukung pasar aset berisiko yang lebih luas, dengan ekonomi global pulih secara bertahap dan inflasi tetap rendah," kata Masahiro Ichikawa, analis senior Sumitomo Mitsui Asset Management seperti dikutip Reuters.

"Faktor potensial yang dapat mempengaruhi pasar dalam jangka pendek adalah perubahan pada kepemimpinan Federal Reserve dan konferensi Partai Komunis China," lanjutnya.

Masa jabatan Gubernur The Fed saat ini, Janet Yellen, akan berakhir pada bulan Februari dan investor tertarik untuk melihat Gubernur baru yang dipilih oleh Presiden AS Donald Trump tersebut. Gedung Putih mengatakan bahwa Trump akan mengumumkan keputusannya dalam beberapa hari mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper