Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekor Wall Street Angkat Pasar Asia, Investor Tunggu PDB China

Pergerakan sejumlah bursa saham di Asia menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (19/10/2017), menyusul rekor baru yang dibukukan bursa Wall Street didorong laporan laba di seluruh sektor.
bursa asia
bursa asia

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan sejumlah bursa saham di Asia menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (19/10/2017), menyusul rekor baru yang dibukukan bursa Wall Street didorong laporan laba di seluruh sektor.

Indeks Topix Jepang menguat 0,3% pada pukul 9.18 pagi waktu Tokyo (pukul 07.18 WIB). Indeks S&P/ASX 200 dan indeks Kospi Korea Selatan masing-masing naik 0,2%. Adapun kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,3%.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average akhirnya berhasil melampaui level 23.000 untuk pertama kalinya pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), didorong lonjakan saham IBM setelah mengisyaratkan kembalinya pertumbuhan pendapatan.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menguat 0,7% atau 160,16 poin di level 23.157,6, indeks S&P 500 naik 0,07% atau 1,9 poin di 2.561,26, sedangkan indeks Nasdaq Composite ditutup naik tipis 0,01% atau 0,56 poin di level 6.624,22.

Ketiga indeks saham acuan di bursa Wall Street tersebut masing-masing mampu mencetak rekor level penutupan tertinggi barunya.

Saham IBM melonjak 8,9%, terbesar sejak 2009, setelah memproyeksikan penguatan penjualan tahunan pertama dalam lebih dari lima tahun.

Dilansir Bloomberg, musim laporan laba AS yang solid bertepatan dengan meningkatnya spekulasi bagi The Federal Reserve untuk menaikkan biaya pinjaman pada akhir tahun ini.

Lebih dari 80% dari 52 anggota indeks S&P 500 telah melaporkan laba kuartal terakhir yang lebih baik daripada perkiraan para analis.

Perhatian pasar selanjutnya beralih pada data pertumbuhan ekonomi China, produksi pabrik, dan penjualan ritel setelah Presiden Xi Jinping mendorong pentingnya kualitas daripada kuantitas untuk pembangunan ekonomi dalam pidato pembukaan Kongres Partai Komunis pada hari Rabu (18/10).

Dalam sebuah pidato yang berlangsung selama lebih dari tiga jam tersebut, Xi menyatakan bahwa China akan terus membuka pintu untuk bisnis asing dan mempertahankan diri dari risiko sistemik.

Negeri tirai bambu juga akan memperdalam reformasi perusahaan-perusahaan negara, memperkuat peraturan sektor finansial, serta koordinasi yang lebih baik antara kebijakan fiskal dan moneter.

Sementara itu, laporan produk domestik bruto (PDB) kuartal ketiga China yang dirilis hari ini akan menentukan apakah optimisme Gubernur bank sentral China, Zhou Xiaochuan, terhadap ekonomi sejalan.

PDB China pada kuartal ketiga diprediksi melambat menjadi 6,8%, berbeda halnya dengan komentar Zhou bahwa momentum pertumbuhan dari paruh pertama sebesar 6,9% mungkin berlanjut. Adapun data produksi pabrik dan penjualan ritel diperkirakan meningkat pada bulan September.

Di sisi lain, investor juga masih tetap fokus pada perkembangan aset-aset Spanyol, dengan tibanya batas waktu bagi Presiden Catalonia untuk melepaskan klaim kemerdekaannya atau membiarkan pemerintah Madrid mengambil alih kendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper