Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dow Jones Untuk Pertama Kalinya Ditutup di Level 23.000

Indeks Dow Jones Industrial Average akhirnya berhasil melampaui level 23.000 untuk pertama kalinya pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), didorong lonjakan saham IBM setelah mengisyaratkan kembalinya pertumbuhan pendapatan.
Wallstreet/Reuters
Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Dow Jones Industrial Average akhirnya berhasil melampaui level 23.000 untuk pertama kalinya pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), didorong lonjakan saham IBM setelah mengisyaratkan kembalinya pertumbuhan pendapatan.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menguat 0,7% atau 160,16 poin di level 23.157,6, indeks S&P 500 naik 0,07% atau 1,9 poin di 2.561,26, sedangkan indeks Nasdaq Composite ditutup naik tipis 0,01% atau 0,56 poin di level 6.624,22.

Ketiga indeks saham acuan di bursa Wall Street tersebut masing-masing mampu mencetak rekor level penutupan tertinggi barunya.

Saham IBM melonjak 8,9% dan berkontribusi sekitar 90 poin dari 160 poin penguatan yang dibukukan indeks blue-chip pada perdagangan tersebut.

Laba yang solid, pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, serta ekspektasi bahwa Presiden Donald Trump mungkin dapat membuat kemajuan dalam rencana pemangkasan pajaknya telah membantu reli pasar tahun ini.

“Hari ini katalisnya jelas IBM yang memberikan dorongan pada Dow untuk bertahan di atas 23.000,” kata Quincy Krosby, kepala pakar strategi pasar Prudential Financial di Newark, New Jersey, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (19/10/2017).

Pada sesi perdagangan sebelumnya (Selasa, 17/10), Dow Jones juga berhasil mencetak rekor baru dan bahkan sempat menembus level 23.000 meski kemudian mengikis penguatannya dan berakhir di bawah level tersebut.

Indeks financial melonjak 0,6%, didorong oleh saham bank yang pulih dari pelemahan sebelumnya. Sentimen bullish oleh broker membantu mendukung saham-saham bank.

Adapun saham Abbott naik 1,3% setelah laba perusahaan tersebut melampaui perkiraan akibat kuaatnya penjualan dalam bisnis alat kesehatannya.

Sementara itu, investor sedang menantikan berita mengenai keputusan Trump atas posisi Gubernur baru The Federal Reserve. Pihak Gedung Putih mengatakan bahwa Trump akan mengumumkan keputusannya dalam beberapa hari mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper