Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Xi Jinping Perdalam Reformasi Ekonomi, Pasar China Bergairah

Sejumlah indeks saham acuan China berhasil membukukan rebound pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (18/10/2017), saat investor menggantungkan harapan mereka pada kongres partai berkuasa di Beijing.
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Presiden China Xi Jinping tiba untuk pertemuan di Great Hall of the People atau Balai Agung Rakyat, di Beijing, Minggu (14/5)./Reuters-Kenzaburo Fukuhara
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Presiden China Xi Jinping tiba untuk pertemuan di Great Hall of the People atau Balai Agung Rakyat, di Beijing, Minggu (14/5)./Reuters-Kenzaburo Fukuhara

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah indeks saham acuan China berhasil membukukan rebound pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (18/10/2017), saat investor menggantungkan harapan mereka pada kongres partai berkuasa di Beijing.

Para investor berharap agar kongres partai yang dimulai hari ini, dapat mempromosikan reformasi untuk mendorong pertumbuhan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

Indeks CSI300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir menguat 0,79% atau 31,09 poin di level 3.944,16, level penutupan tertinggi sejak Agustus 2015, setelah dibuka dengan rebound 0,04% atau 1,75 poin di posisi 3.914,82.

Adapun indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,29% atau 9,75 poin di level 3.381,79, setelah dibuka dengan rebound 0,04% atau 1,49 poin di posisi 3.373,53.

Dilansir Reuters, Kongres Partai Komunis yang digelar dua kali dalam satu dekade tersebut diperkirakan akan memperkuat kekuasaan Presiden Xi Jinping.

Xi Jinping memulai rangkaian agenda kongres dengan sebuah pidato yang mengatakan bahwa pasar akan diizinkan memainkan peran yang menentukan dalam mengalokasikan sumber daya.

Xi juga mengatakan China akan memperdalam reformasi ekonomi dan keuangan serta selanjutnya membuka pasar kepada investor asing seiring dengan upayanya bergerak menuju pertumbuhan berkualitas tinggi.

Para investor terlihat bersemangat untuk arah reformasi pasar ekonomi dan finansial selama lima tahun ke depan. “Pelaku pasar lebih memperhatikan kongres partai saat ini, mereka menantikan apakah ada kejutan reformasi di tengah kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi,” kata Yan Kaiwen, seorang analis di Shanghai bersama China Fortune Securities, seperti dikutip dari Reuters.

Sentimen pasar juga ditopang oleh langkah bank sentral China yang dikabarkan menyuntikkan 300 miliar yuan (US$45,32 miliar) ke dalam pasar uang hari ini, seiring upaya pemerintah Beijing mempertahankan likuiditas pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper