Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yield Obligasi AS Naik, Indeks Dolar Menguat

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat 0,01% atau 0,013 poin ke 93,325 pada pukul 10.14 WIB, setelah dibuka melemah hanya 0,002 poin ke level 93.310.
Uang dolar AS./Antara
Uang dolar AS./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Dolar Amerika Serikat menguat terhadap mata uang lainnya pada perdagangan Selasa, (17/10/2017), didukung oleh kenaikan yield obligasi AS menyusul laporan bahwa Presiden Donald Trump lebih menyukai gubernur Federal Reserve berikutnya yang bersikap hawkish.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat 0,01% atau 0,013 poin ke 93,325 pada pukul 10.14 WIB, setelah dibuka melemah hanya 0,002 poin ke level 93.310.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS melambung dari posisi terendah dua pekan dan menguat meyusul laporan pada hari Senin bahwa Presiden Trump menyukai ekonom Stanford John Taylor, yang terlihat lebih bersikap hawkish daripada gubernur The Fed saat ini, Janet Yellen.

"Nama Taylor mengejutkan karena dia termasuk dalam daftar terbawah kandidat Gubernur Fed yang diisukan, termasuk Jerome Powell, Kevin Warsh, Yellen, dan (penasihat ekonomi utama Trump Gary) Cohn," kata Shin Kadota, analis senior Barclays, seperti dikutip Reuters.

"Namun, dilaporkan bahwa Trump akan bertemu dengan Yellen pada hari Kamis. Berita mengenai kursi Gubernur the Fed terus berubah dan pasar merasa sulit untuk bergerak secara signifikan hingga adanya kejelasan,” lanjutnya.

Seorang sumber yang  diwawancarai Reuters mengatakan, Trump akan bertemu dengan Yellen pada hari Kamis (19/10) waktu AS sebagai bagian dari pencarian kandidat baru untuk posisinya.

"Dolar berada di bawah tekanan karena imbal hasil obligasi AS turun pekan lalu, namun dolar pulih karena Wall Street menguat, data AS yang positif, dan laporan mengenai Taylor karena penurunan imbal hasil terhenti," kata Junichi Ishikawa, analis mata uang di IG Securities.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper