Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Pasar: Harga SUN Cenderung Naik, Selasa (17/10/2017)

Harga surat utang negara atau SUN pada perdagangan hari ini Selasa (17/10/2017) diperkirakan akan cenderung naik didorong oleh data surplus neraca perdagangan September yang diumumkan kemarin.
SURAT UTANG NEGARA
SURAT UTANG NEGARA

Bisnis.com, JAKARTA - Harga surat utang negara atau SUN pada perdagangan hari ini Selasa (17/10/2017) diperkirakan akan cenderung naik didorong oleh data surplus neraca perdagangan September yang diumumkan kemarin.

Kemarin, Badan Pusat Statistik mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada September 2017 kembali surplus sebesar US$1,76 miliar secara bulanan (month-to-month/mtm). Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar US$1,72 miliar.

Dalam perhitungan tahun berjalan (year to date/ytd) surplus mencapai US$10,87 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan Januari-September 2016 yang sebesar US$6,41 miliar.

I Made Adi Saputra, analis obligasi MNC Sekuritas, mengatakan bahwa surplus neraca perdagangan serta menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dukung penurunan imbal hasil SUN pada perdagangan kemarin, Senin (16/10/2017) jelang lelang penjualan SUN hari ini.

Kendati begitu, pergerakan imbal hasil SUN kemarin cenderung terbatas jelang lelang SUN serta pelaku pasar yang masih menahan diri untuk melakukan transaksi.

Hal ini juga disebabkan oleh minimnya volume transaksi. Made mencatat, volume SUN kemarin senilai Rp5,81 triliun dari 40 seri, nilai seri acuan sebesar Rp1,27 triliun. Volume Corporate Bond senilai Rp1,42 triliun dari 39 seri.

Volume SUN meningkat dibandingkan dengan volume perdagangan Jumat pekan lalu yang hanya Rp4,53 triliun, sementara Corporate Bond turun dari Jumat pekan lalu yang mencapai Rp2,16 triliun.

Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 3 bps. Imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) turun berkisar antara 1 - 3 bps dengan harga naik hingga sebesar 10 bps. Adapun secara teknikal, Made menilai harga SUN dalam jangka pendek masih akan bergerak terbatas didukung harga SUN yang masih berada di area konsolidasi.

"Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga SUN masih akan bergerak terbatas pada awal perdagangan jelang lelang SUN dengan kecenderungan mengalami kenaikan didorong surplusnya neraca perdagangan bulan September," tulisnya dalam riset harian, Selasa (17/10/2017).

Sejumlah seri yang direkomendasikan Made hari ini yakni seri FR0069, FR0053, FR0070, FR0071, FR0073, FR0065, FR0068, dan

Maximilianus Nico Demus, Kepala Divisi Riset Indomitra Sekuritas, mengatakan bahwa pada perdagangan kemarin total transaksi meningkat, namun total frekuensi turun dibandingkan hari sebelumnya ditengah variatifnya pergerakanya harga obligasi kemarin.

Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi kurang dar 1 tahun, diikuti dengan 3 tahun – 5 tahun dan 5 tahun – 7 tahun. Sisanya merata disemua tenor hingga lebih dari 25 tahun.

Meskipun total transaksi meningkat, namun dapat dikatakan perdagangan obligasi sepi. Para pelaku pasar dan investor cenderung untuk menanti lelang yang diadakan hari ini karena ini merupakan lelang obligasi konvensional.

"Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas. Keterbatasan tentu datang dari adanya lelang hari ini. Obligasi jangka pendek hingga menengah mungkin akan menjadi primadona," tulisnya dalam riset, Selasa (17/10/2017).

Nico mengatakan, investor perlu lebih cermat pada saat akan membeli obligasi FR0076 berdurasi 30 tahun karena memiliki tingkat volatilitas yang lebih tinggi karena panjangnya jatuh tempo. Hal itu tentu mengandung resiko yang lebih tinggi tatkala Fed Rate kembali naik pada bulan Desember nanti.

"Tentu hal ini akan menimbulkan polemik ketika kita membeli obligasi 30 tahhn di harga tinggi. Oleh sebab itu, pembelian FR0076 disarankan dapat dilakukan pada Desember nanti, atau ketika imbal hasil lebih dari 7.50," katanya.

Menurutnya, fokus saat ini adalah seri seri jangka pendek hingga menengah yang masih menjadi pilihan. Seri-seri 5 tahun dan 10 tahun akan menjadi pilihan yang baik. Hasil lelang hari ini juga tentu akan mempengaruhi arah pasar obligasi berikutnya, tatkala imbal hasil obligasi 10 tahun sedang mencoba uji support di 6.55.

"Apabila respons dan yield yang dimenangkan lebih rendah daripada pasar, tentu imbal hasil pasar obligasi akan cenderung turun. Target berikutnya dari imbal hasil obligasi 10 tahun adalah 6.48," tulisnya.

"Kami merekomendasikan beli melalui lelang hari ini, seri pilihan bisa jatuh kepada obligasi jangka pendek hingga menengah," tutupnya.

Rekomendasi Pasar: Harga SUN Akan Cenderung Naik, Selasa (17/10/2017)
 
Bisnis.com, JAKARTA--Harga surat utang negara atau SUN pada perdagangan hari ini Selasa (17/10/2017) diperkirakan akan cenderung naik didorong oleh data surplus neraca perdagangan September yang diumumkan kemarin.
 
Kemarin, Badan Pusat Statistik mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada September 2017 kembali surplus sebesar US$1,76 miliar secara bulanan (month-to-month/mtm). Angka ini lebih tinggi dibandingkan surplus bulan sebelumnya sebesar US$1,72 miliar. 
 
Dalam perhitungan tahun berjalan (year to date/ytd) surplus mencapai US$10,87 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan Januari-September 2016 yang sebesar US$6,41 miliar.
 
I Made Adi Saputra, analis obligasi MNC Sekuritas, mengatakan bahwa surplus neraca perdagangan serta menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dukung penurunan imbal hasil SUN pada perdagangan kemarin, Senin (16/10/2017) jelang lelang penjualan SUN hari ini.

Kendati begitu, pergerakan imbal hasil SUN kemarin cenderung terbatas jelang lelang SUN serta pelaku pasar yang masih menahan diri untuk melakukan transaksi.
 
Hal ini juga disebabkan oleh minimnya volume transaksi. Made mencatat, volume SUN kemarin senilai Rp5,81 triliun dari 40 seri, nilai seri acuan sebesar Rp1,27 triliun. Volume Corporate Bond senilai Rp1,42 triliun dari 39 seri. 
 
Volume SUN meningkat dibandingkan volume perdagangan Jumat pekan lalu yang hanya Rp4,53 triliun, sementara Corporate Bond turun dari Jumat pekan lalu yang mencapai Rp2,16 triliun.
 
Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 3 bps. Imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) turun berkisar antara 1 - 3 bps dengan harga naik hingga sebesar 10 bps.

Adapun secara teknikal, Made menilai harga SUN dalam jangka pendek masih akan bergerak terbatas didukung harga SUN yang masih berada di area konsolidasi.

"Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga SUN masih akan bergerak terbatas pada awal perdagangan jelang lelang SUN dengan kecenderungan mengalami kenaikan didorong surplusnya neraca perdagangan bulan September," tulisnya dalam riset harian, Selasa (17/10/2017).
 
Sejumlah seri yang direkomendasikan Made hari ini yakni seri FR0069, FR0053, FR0070, FR0071, FR0073, FR0065, FR0068, dan 
 
Maximilianus Nico Demus, Kepala Divisi Riset Indomitra Sekuritas, mengatakan bahwa pada perdagangan kemarin total transaksi meningkat, namun total frekuensi turun dibandingkan hari sebelumnya ditengah variatifnya pergerakanya harga obligasi kemarin. 
 
Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi kurang dar 1 tahun, diikuti dengan 3 tahun – 5 tahun dan 5 tahun – 7 tahun. Sisanya merata disemua tenor hingga lebih dari 25 tahun.
 
Meskipun total transaksi meningkat, namun dapat dikatakan perdagangan obligasi sepi. Para pelaku pasar dan investor cenderung untuk menanti lelang yang diadakan hari ini karena ini merupakan lelang obligasi konvensional. 
 
"Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas. Keterbatasan tentu datang dari adanya lelang hari ini. Obligasi jangka pendek hingga menengah mungkin akan menjadi primadona," tulisnya dalam riset, Selasa (17/10/2017).
 
Nico mengatakan, investor perlu lebih cermat pada saat akan membeli obligasi FR0076 berdurasi 30 tahun karena memiliki tingkat volatilitas yang lebih tinggi karena panjangnya jatuh tempo. Hal itu tentu mengandung resiko yang lebih tinggi tatkala Fed Rate kembali naik pada bulan Desember nanti. 
 
"Tentu hal ini akan menimbulkan polemik ketika kita membeli obligasi 30 tahhn di harga tinggi. Oleh sebab itu, pembelian FR0076 disarankan dapat dilakukan pada Desember nanti, atau ketika imbal hasil lebih dari 7.50," katanya.
 
Menurutnya, fokus saat ini adalah seri seri jangka pendek hingga menengah yang masih menjadi pilihan. Seri-seri 5 tahun dan 10 tahun akan menjadi pilihan yang baik.
 
Hasil lelang hari ini juga tentu akan mempengaruhi arah pasar obligasi berikutnya, tatkala imbal hasil obligasi 10 tahun sedang mencoba uji support di 6.55. 
 
"Apabila respon dan yield yang dimenangkan lebih rendah daripada pasar, tentu imbal hasil pasar obligasi akan cenderung turun. Target berikutnya dari imbal hasil obligasi 10 tahun adalah 6.48," tulisnya.
 
"Kami merekomendasikan beli melalui lelang hari ini, seri pilihan bisa jatuh kepada obligasi jangka pendek hingga menengah," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper