Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Terkesan Dengan Kandidat Gubernur The Fed John Taylor, Bursa Asia Menguat

Bursa saham Asia memperpanjang penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Selasa (17/10/2017), menyusul rekor baru yang dicetak bursa Wall Street.
bursa asia
bursa asia

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia memperpanjang penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Selasa (17/10/2017), menyusul rekor baru yang dicetak bursa Wall Street.

Indeks Topix Jepang naik 0,4% pada pukul 9.12 pagi waktu Tokyo (pukul 07.12 WIB), indeks S&P/ASX 200 menguat 0,5% dan indeks Kospi Korea Selatan berbalik arah.

Tiga indeks saham acuan di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir di level penutupan tertinggi baru pada perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), saat saham-saham finansial pulih dari pelemahan yang dialami pekan lalu.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menguat 0,37% atau 85,24 poin di level 22.956,96, indeks S&P 500 naik 0,18% atau 4,47 poin di 2.557,64, sedangkan indeks Nasdaq Composite ditutup menguat 0,28% atau 18,20 poin di level 6.624,01.

Saham JPMorgan Chase dan Bank of America, yang masing-masing naik 2,1% dan 1,6%, memimpin penguatan pada saham-saham bank, mengekor kenaikan pada imbal hasil obligasi AS yang menguntungkan performa bank.

Indeks S&P finansial menguat 0,6% setelah tiga hari mengalami pelemahan. Sebagian besar saham bank melemah pekan lalu.

Adapun indeks MSCI Emerging Market naik 0,5% ke level tertingginya dalam enam tahun.

Dilansir Blooomberg, pergerakan saham global telah menguat pekan ini didukung oleh pernyataan Gubernur bank sentral AS The Fed Janet Yellen bahwa dia memperkirakan suku bunga akan lanjut naik secara bertahap di tengah pertumbuhan AS yang solid, bahkan ketika angka inflasi masih sangat rendah.

Di sisi lain, obligasi AS meluncur setelah John Taylor, kandidat Gubernur baru The Fed yang dikenal dengan peraturan kebijakan moneter yang umumnya menganjurkan suku bunga lebih tinggi, dikabarkan telah memberi kesan yang baik kepada Presiden Donald Trump dalam sebuah wawancara pekan lalu.

Harga tembaga bertahan di atas US$7.000 per metrik ton untuk pertama kalinya sejak 2014 setelah melonjak. Adapun harga minyak tetap berada di kisaran level tertinggi dua pekan di tengah bentrokan pasukan Irak dengan tentara Kurdi.

Di Spanyol, para investor menantikan perkembangan berikutnya dari krisis politik yang telah membebani aset-aset Spanyol serta juga nilai tukar euro.

Sementara itu, kinerja peso Meksiko melemah ke level terendah dalam lima bulan setelah pemerintahan Trump membuat tuntutan agresif dalam negosiasi putaran keempat terkait masa depan North American Free Trade Agreement.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper