Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perdagangan Sahamnya Disuspensi, Ini Penjelasan Dirut Kioson (KIOS)

Hari ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) menerbitkan surat pengumuman yang menyatakan perlunya cooling down untuk perdagangan saham PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) dan Waran Seri I PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS-W).
Dirut BEI Tito Sulistio (kanan) menyerahkan sertifikat kepada Direktur Utama dan Co-Founder Kioson Jasin Halim saat pengumuman pencatatan saham perdana (IPO) PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. (Kioson) di Jakarta Kamis (5/10)./JIBI-Abdullah Azzam
Dirut BEI Tito Sulistio (kanan) menyerahkan sertifikat kepada Direktur Utama dan Co-Founder Kioson Jasin Halim saat pengumuman pencatatan saham perdana (IPO) PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. (Kioson) di Jakarta Kamis (5/10)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Hari ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) menerbitkan surat pengumuman yang menyatakan perlunya cooling down untuk perdagangan saham PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) dan Waran Seri I PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS-W).

Hal ini menanggapi terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham KIOS. Harga saham KIOS akhir pekan kemarin ditutup di level Rp 450 di hari perdagangan pertamanya pada 4 Oktober 2017 dan terus naik hingga ditutup di level Rp 2.120 pada Senin (16/10). Adapun, KIOS-W ditutup di level Rp 1.690 pada Senin (16/10). 

Meski terdapat kebijakan suspensi dari BEI, Kioson melihat peningkatan harga kumulatif ini sebagai refleksi minat yang tinggi investor retail di Indonesia ke perusahaan startup teknologi.

“Kioson adalah emiten pertama dari startup teknologi yang sahamnya bisa dibeli investor retail di Indonesia. Artinya, minat investasi ke startup teknologi memang sangat tinggi selama ini, namun tidak tersalurkan. Kami berharap minat yang tinggi ini bisa memberikan motivasi bagi startup lain untuk mempertimbangkan untuk melantai di pasar modal Indonesia,” ujar Direktur Utama PT Kioson Komersial Indonesia Tbk, Jasin Halim dalam keterangan pers, Selasa (17/10/2017).

Tak lama setelah melantai di pasar modal, yakni pada 12 Oktober 2017, perusahaan mengumumkan akuisisi terhadap PT Narindo Solusi Komunikasi (Narindo). Sentimen ini tampaknya turut membuat pergerakan harga saham KIOS dan warannya di pasar bergerak di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).

Jasin mengatakan, akuisisi saham Narindo sebanyak 99% ini akan memperkuat bottom line perseroan. Kioson menargetkan pertumbuhan revenue sebanyak 1.900% year on year (yoy) pada 2017 menjadi Rp 500 miliar.

“Akuisisi ini berperan strategis untuk memperkuat infrastruktur kami di daerah melalui aset yang sudah dimiliki Narindo. Dengan keberadaan Narindo yang fokus di agregator e-voucher, artinya Kioson telah menjaga bisnis perusahaan sejak dari hulu, sehingga kami harapkan dapat melihat ini akan mengamankan bottom line Kioson,” jelasnya.

Bursa Efek Indonesia menyebutkan bahwa penghentian sementara tersebut diambil dalam rangka cooling down. “Dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham KIOS dan waran seri I KIOS-W," ujar BEI dalam keterbukaan informasi yang dirilis Selasa (17/10).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper