Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Pasar : Senin (16/10/2017), Harga SUN Berpotensi Naik

Perdagangan surat utang negara atau SUN hari ini, Senin (16/10/2017) diperkirakan masih akan bergerak terbatas dan cenderung naik jelang lelang SUN esok dan rilis data neraca perdagangan.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com
Bisnis.com, JAKARTA - Perdagangan surat utang negara atau SUN hari ini, Senin (16/10/2017) diperkirakan masih akan bergerak terbatas dan cenderung naik jelang lelang SUN esok dan  rilis data neraca perdagangan.
 
I Made Adi Saputra, analis obligasi MNC Sekuritas, mengatakan bahwa kecenderungan penguatan hari ini didorong meredanya nilai tukar rupiah serta rilisnya data neraca perdagangan pada hari ini yang diperkirakan surplus oleh pelaku pasar.
 
Adapun, imbal hasil SUN pada perdagangan Jumat pekan lalu bergerak terbatas dengan kecenderungan mengalami penurunan jelang pelaksanaan lelang penjualan SUN pekan ini. 
 
Penguatan rupiah menjadi katalis positif perdagangan di akhir pekan di tengah turunnya imbal hasil surat utang global. Rupiah bergerak menguat 6 pts atau 0,04% ke level Rp13.498 per dollar Amerika Serikat setelah bergerak di kisaran Rp13.489-Rp13.519

Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 2 bps. Imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) turun berkisar antara 1 - 2 bps dengan harga naik hingga sebesar 2 bps.

"Adapun secara teknikal, harga SUN masih berada di area konsolidasi sehingga dalam jangka pendek  harga SUN masih akan bergerak terbatas," ungkap Made dalam riset harian, Senin (16/10/2017).

Sejumlah seri yang direkomendasikan Made untuk ditransaksikan hari ini yakni FR0069, FR0053, FR0070, FR0071, FR0073, FR0065, FR0068, dan FR0072.

Jumat pekan lalu, aktivitas transaksi di pasar obligasi sangat terbatas. SUN hanya diperdagangkan dengan volume Rp4,53 triliun dari 26 seri, nilai seri acuan sebesar Rp1,43 triliun. Sementara itu obligasi korporasi diperdagangkan dengan volume senilai Rp2,16 triliun dari 59 seri.
 
Esok, pemerintah akan melakukan lelang SUN dengan target indikatif sebesar Rp15 triliun dan target maksimal Rp22,5 triliun. Seri yang di lelangkan adalah SPN03180118, SPN12181004, FR0061, FR0059, FR0075, dan FR0076.
 
Pada sepekan kedepan terdapat satu surat utang yang akan jatuh tempo senilai Rp1,485 triliun.
 
Maximilianus Nico Demus, Kepala Divisi Riset Indomitra Sekuritas, mengatakan bahwa total transaksi dan frekuensi perdagangan SUN Jumat pekan lalu turun dibandingkan hari sebelumnya ditengah fluktuasi harga yang terjadi kemarin. 
 
Total transaksi obligasi didominasi oleh obligasi berdurasi 3 tahun hingga 5 tahun, diikuti dengan 10 tahun – 15 tahun dan 1 tahun – 3 tahun. Sisanya merata di semua tenor hingga lebih dari 25 tahun. 
 
"Pasar obligasi kemarin terlihat menguat, meskipun tidak banyak. Penguatan ini hanya tinggal menanti waktu saja, namun karena adanya lelang yang diadakan pekan ini, tentu para pelaku pasar dan investor meninginkan imbal hasil yang tinggi," tulisnya dalam riset, Senin (16/10/2017).
 
Menurutnya, pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas. Keterbatasan ini datang dari 2 hal, yang pertama hadirnya lelang esok hari yang berpotensi menahan penurunan imbal hasil obligasi seri lelang esok. 
 
Kedua hadir, masih kuatnya tekanan jual oleh para pelaku pasar dan investor. Oleh karena itu meskipun harga menguat, namun dorongannya masih terasa kurang. 
 
Beralih dari sana, inflasi Amerika yang keluar,  meskipun di bawah consensus 2.3%, yaitu 2.2% sudah cukup memberikan tambahan kenaikkan probabilitas pada bulan Desember nanti. 
 
Fokus berikutnya akan beralih kepada Inflasi Eropa yang akan keluar sore hari nanti, yang akan mempengaruhi Tapering Off pada bulan Januari nanti.
 
Imbal hasil obligasi 10 tahun akan menguji support 6.55%, yang apabila tembus akan menuju 6.48%. Yield 20 tahun akan mencoba menuju 7.20%. 
 
"Kami merekomendasikan beli hari ini dengan volume kecil," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper