Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isu Penaikan Suku Bunga AS Mereda, Pasar Jepang Reli

Reli bursa saham Jepang berlanjut pada akhir perdagangan hari ini, Senin (16/10/2017), meski pada saat yang sama kinerja mata uang yen terus menguat.
Bursa Jepang Topix/Reuters
Bursa Jepang Topix/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Reli bursa saham Jepang berlanjut pada akhir perdagangan hari ini, Senin (16/10/2017), meski pada saat yang sama kinerja mata uang yen terus menguat.

Indeks Topix hari ini dibuka dengan kenaikan 0,28% atau 4,71 poin di level 1.713,33 dan berakhir menguat 0,62% atau 10,56 poin di posisi 1.719,18.

Dari 2.018 saham pada indeks Topix, 1.198 saham di antaranya menguat, 736 saham melemah, dan 84 saham stagnan.

Saham Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. yang menguat 1,51% dan Tokio Marina Holdings Inc. yang melesat 3,23% menjadi pendorong utama terhadap penguatan Topix pada akhir perdagangan hari ini.

Adapun indeks Nikkei 225 berakhir menguat 0,47% atau 100,38 poin di level 21.255,56, setelah dibuka dengan kenaikan 0,31% atau 66,09 poin di posisi 21.221,27.

Sebanyak 174 saham menguat, 43 saham melemah, dan 8 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Saham SoftBank Group Corp. yang menguat 1,28% menjadi pendorong utama terhadap pergerakan Nikkei hari ini, diikuti KDDI Corp. (+1,42%) dan FANUC Corp. (+0,73%).

Sementara itu, nilai tukar yen terpantau lanjut menguat 0,06% atau 0,07 poin ke posisi 111,78 per dolar AS pada pukul 13.33 WIB, setelah pada Jumat (13/10) berakhir terapresiasi 0,39% di posisi 111,85.

Dilansir Bloomberg, penguatan bursa saham Jepang mengekor penguatan pada bursa saham AS setelah data inflasi konsumen Amerika yang lebih lemah dari perkiraan memperkecil spekulasi jangka pendek untuk penaikan suku bunga AS oleh The Federal Reserve.

“Kondisi pasar AS yang solid bersama CPI (consumer price index) berfungsi sebagai kepastian bahwa penaikan suku bunga tidak akan dilakukan dengan terburu-buru, dan ini bisa jadi dianggap sebagai hal yang baik untuk saham Jepang,” kata Shinichi Yamamoto, pakar strategi senior di Okasan Securities Co., seperti dikutip dari Bloomberg.

“Mata uang lokal memang menguat dan diperdagangkan di kisaran level 111 yen per dolar, tapi itu tidak terlalu buruk. Level ini seharusnya tidak terlalu berdampak pada laba perusahaan,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper