Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Inflasi AS Dongkrak Bursa Asia Sentuh Level Tertinggi

Sejumlah bursa saham di Asia menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin (16/10/2017), menyusul rilis data inflasi di Amerika Serikat (AS) yang menambah bukti bahwa pertumbuhan global berlanjut stabil dengan tekanan harga yang terbatas dalam perekonomian Amerika.
bursa asia
bursa asia

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bursa saham di Asia menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin (16/10/2017), menyusul rilis data inflasi di Amerika Serikat (AS) yang menambah bukti bahwa pertumbuhan global terus berlanjut stabil dengan tekanan harga yang terbatas dalam perekonomian Amerika.

Indeks Topix Jepang naik 0,5% pada pukul 9.14 pagi waktu Tokyo (pukul 07.14 WIB) dan indeks S&P/ASX 200 menguat 0,7%.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,4%, sedangkan indeks Hang Seg Hong Kong menguat 0,5%. Pada saat yang sama, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4% ke level tertingginya sejak November 2007.

Dilansir Bloomberg, penguatan bursa saham di Asia ditopang oleh data ekonomi terbaru AS yang dirilis pada Jumat pekan lalu (13/10). Data tersebut memperkuat pandangan bahwa inflasi AS yang berada di bawah target Federal Reserve mungkin bersifat struktural dan bukan sementara.

Hal ini mendorong pedagang untuk sedikit mengurangi spekulasi penaikan suku bunga lanjutan dalam pertemuan kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve pada bulan Desember.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga konsumen melonjak 0,5% pada September setelah naik 0,4% pada Agustus.

Karena IHK inti tetap lebih rendah dari target dua persen yang ditetapkan oleh Federal Reserve AS, hal itu menimbulkan ketidakpastian mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga selanjutnya. Menurut Gubernur The Fed Janet Yellen, harga konsumen akan segera meningkat setelah periode angka yang rendah.

Pasar selanjutnya menantikan data harga konsumen dan produsen China yang dijadwalkan akan dirilis pada Senin. Data ini akan sangat dicermati investor menjelang dimulainya Kongres Partai negeri tirai bambu tersebut akhir pekan ini.

Para pedagang juga akan memantau perkembangan politik di Jerman. Rencana Kanselir Jerman Angela Merkel mengadakan perundingan pekan ini untuk membentuk pemerintah nasional melemah setelah partainya mengalami kekalahan di Lower Saxony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper