Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Masyarakat Pulih, Ini Saham-saham Pilihan Sektor Konsumen

Merekomendasikan Beli untuk saham sektor konsumsi yang terkait dengan kebutuhan harian masyarakat seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur dan PT Mayora Indah.
Karyawan memantau pergerakan harga saham di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan memantau pergerakan harga saham di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham di sektor konsumsi direkomendasikan beli seiring dengan membaiknya konsumsi masyarakat yang diperkirakan ssmakin menguat hingga akhir tahun.

Analis Bahana Sekuritas, Michael Setjoadi, menjelaskan pelemahanan daya beli masyarakat hingga paruh pertama tahun ini yang diluar perkiraan banyak pihak, perlahan menunjukkan gejala perbaikan memasuki akhir kuartal ketiga

Dia memperkirakan perbaikan konsumsi akan berlanjut hingga akhir tahun, sebelum akhirnya pulih pada tahun depan ditopang oleh kegiatan menjelang ASIAN games, pemilihan di daerah dan kampanye pemilihan presiden.

Langkah antisipasi untuk semakin menguatkan pemulihan konsumsi masyarakat telah dilakukan oleh bank sentral juga yang sudah dua kali memangkas suku bunga acuan BI 7-day repo rate pada Agustus dan September masing-masing sebesar 25 basis points menjadi 4,25%.

Di sisi lain, pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastuktur di berbagai wilayah Indonesia, yang pada akhirnya akan memberi dampak lanjutan terhadap ketersediaan lapangan kerja.

Bahana Sekuritas melihat setidaknya ada empat faktor yang menjadi pendorong pemulihan daya beli masyarakat sepanjang 2018 yakin target inflasi lebih rendah dibandingkan sepanjang tahun ini.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018, pemerintah menargetkan inflasi sebesar 3,5%, bandingkan dengan target tahun ini antara 3% - 4%, hingga September inflasi telah tercatat sebesar 3,72% secara tahunan.

Harga komoditas yang konsisten menunjukkan kenaikan secara rata-rata semakin menguatkan rencana sejumlah perusahaan pertambangan untuk meningkatkan produksi dan ekspansi usaha pada tahun depan.

''Biasanya kenaikan harga komoditas akan berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat setelah satu tahun, artinya kalau kenaikan harga komoditas sudah terjadi sepanjang tahun ini, maka dampaknya bagi konsumsi masyarakat akan terlihat pada tahun depan,'' jelas Michael dalam siaran person yang diterima Bisnis.com, Minggu (25/10).

Michael mengatakan, Pemerintah dalam RAPBN 2018 juga meningkatkan belanja subsidi, yang artinya hal ini akan menjadi pendorong untuk mendongkrak daya beli masyarakat kelas bawah.

Ditambah lagi dengan pemilihan daerah serentak yang akan berlangsung tahun depan, serta kampanye pemilihan presiden yang bakal akan dimulai pada paruh kedua 2018, menjadi angin segar bagi sektor konsumsi khususnya konsumsi bahan pokok. Adapun potensi pemerintah untuk kembali memberikan subsidi listrik kepada 2,4 juta rumah tangga pemakai listrik 900VA.

''Perbaikan daya beli masyarakat hanya tertunda dari perkiraan paruh kedua tahun ini, bergeser ke tahun depan karena masih rendahnya belanja pemerintah hingga paruh pertama tahun ini,'' ungkap Michael.

Apabila pemerintah menggenjot belanja pada paruh kedua 2017, maka dampaknya terhadap konsumsi baru akan terlihat sepanjang paruh pertama tahun depan, tambahnya.

Sehingga sekuritas milik negara ini merekomendasikan Beli untuk saham sektor konsumsi yang terkait dengan kebutuhan harian masyarakat seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur dan PT Mayora Indah.

Sedangkan rekomendasi Tahan diberikan untuk saham PT Unilever Indonesia karena valuasi harga perusahaan berkode saham UNVR ini sudah terlalu mahal, dengan target harga Rp 45.000/lembar.

Kinerja Indofood akan ditopang oleh harga bahan dasar untuk produksi seperti gula, gandum dan susu yang diperkirakan lebih murah pada paruh kedua tahun ini, sehingga mampu menutupi turunnya penjualan mie instan.

Anak usaha Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) memberi target harga Rp 10.700/lembar untuk saham perusahaan berkode ICBP ini.

Sementara itu, Mayora akan diuntungkan oleh diversifikasi pasarnya yang telah merambah ke China, Filipina, Thailand dan Vietnam, sehingga saat pasar domestik mengalami kontraksi, mampu ditutupi oleh penjualan ke pasar regional.

Bahkan ke depan, perusahaan berkode saham MYOR ini siap mengembangkan pasarnya ke Laos, Kamboja dan Myanmar. Bahana memberi target harga sebesar Rp 2.200/lembar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper