Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Tetap Hijau di Akhir Sesi I

Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan penguatannya pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (13/10/2017).
Karyawan mengamati papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (9/10)./JIBI-Dwi Prasetya
Karyawan mengamati papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (9/10)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan penguatannya pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (13/10/2017).

Setelah dibuka di zona merah, IHSG mampu kembali menghimpun kekuatannya di awal perdagangan dan naik 0,15% atau 8,63 poin ke level 5.934,83 di akhir sesi I.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 5.923,63 - 5.947,86.

Sebanyak 164 saham menguat, 128 saham melemah, dan 272 saham stagnan dari 564 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama sektor aneka industri (+1,87%) dan konsumer (+0,24%). Adapun tiga sektor lainnya bergerak negatif dipimpin sektor pertanian yang melemah 0,46%.

Tim riset Mega Capital memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif menguat terbatas di kisaran 5.910 -5.945 pada perdagangan hari ini.

Setelah sempat mencapai rekor tertinggi di level 5,967 dan kemudian menurun tajam hingga ke level 5,860 (-1.1%) selama sepekan, IHSG kembali rebound ke level 5,926 (+0.7%) pada perdagangan Kamis (12/10).

Peningkatan ini ditandai dengan net buy asing untuk pertama kalinya senilai Rp387,6 miliar. Hampir seluruh sektor mengalami penguatan, terkecuali sektor konsumer (-0.5%) dan properti (-0.2%).

Sektor yang menguat tertinggi yaitu sektor aneka industri (+2.1%), kemudian disusul sektor industri dasar (+1.5%) dan sektor infrastruktur (1.4%).

“Penguatan indeks tidak terlepas dari sentimen positif rilis kinerja keuangan emiten yang diasumsikan membaik pada kuartal akhir tahun ini,” paparnya dalam riset.

Memasuki akhir tahun, daya beli masyarakat yang diikuti oleh kegiatan impor diprediksikan menanjak. Hal ini tidak terlepas dari kegiatan liburan yang tentunya akan meningkatkan konsumsi pada umumnya.

Di pasar regional, indeks FTSE Straits Time Singapura siang ini terpantau menguat 0,42%, indeks PSEi Filipina menanjak 0,34%, sedangkan indeks FTSE Malay KLCI turun 0,06%.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau lanjut melemah 4 poin atau 0,03% ke Rp13.508 per dolar AS pada pukul 11.37 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rahayuningsih

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper