Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan harga batu bara berlanjut pada akhir perdagangan Rabu (11/10/2017), bersama dengan minyak mentah.
Pada perdagangan Rabu, harga batu bara untuk kontrak Januari 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup menguat 1,61% atau 1,40 poin di US$88,50/metrik ton.
Reli harga batu bara kontrak Januari 2018 berlanjut pada perdagangan hari ketiga berturut-turut setelah mencatatkan rebound 0,47% di posisi 86,10 pada Senin (9/10).
Sejalan dengan batu hitam, harga minyak mentah berhasil ditutup menguat pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, ditopang prediksi peningkatan permintaan.
Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman November 2017 ditutup menguat 0,75% di US$51,30 per barel di New York Mercantile Exchange, level tertinggi dalam lebih dari sepekan terakhir.
Adapun harga minyak Brent pengiriman Desember 2017 berakhir naik 33 sen atau 0,58% di level US$56,94 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.
Survei Bloomberg memperkirakan bahwa stok minyak mentah AS tergelincir sebesar 2,4 juta barel pekan lalu.
Selain itu, dalam laporan bulanannya, OPEC mengatakan bahwa permintaan pada 2018 akan menjadi sekitar 200.000 barel lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, dan bahwa pembatasan output yang diterapkan sebagian besar produsen akan mampu memangkas pasokan global.
Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2018 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
11 Oktober | 88,50 (+1,61%) |
10 Oktober | 87,10 (+1,16%) |
9 Oktober | 86,10 (+0,47%) |
6 Oktober | 85,70 (-1,66%) |
5 Oktober | 87,15 (-0,74%) |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
