Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pidato Draghi, Euro Turun Tipis

Setelah reli dalam 4 sesi beruntun, mata uang tunggal euro (EUR) turun tipis pada perdagangan Kamis (12/10). Kini, investor berfokus kepada pidato Presiden ECB Mario Draghi.
Mata uang Euro/Istimewa
Mata uang Euro/Istimewa
Bisnis.com, JAKARTA--Setelah reli dalam 4 sesi beruntun, mata uang tunggal euro (EUR) turun tipis pada perdagangan Kamis (12/10). Kini, investor berfokus kepada pidato Presiden ECB Mario Draghi.
 
Pada perdagangan Kamis (12/10/2017) pukul 17:53 WIB, mata uang EUR turun 0,0007 poin atau 0,06% menuju 1,1852 per dolar AS. Harga meningkat dalam 5 sesi beruntun.
 
Asia Trade Point Futures (ATPF) dalam publikasi risetnya menyampaikan, meredanya ketidakpastian situasi politik di Spanyol menjadi salah satu sentimen positif bagi EUR. Selain itu faktor lain yang diperkirakan akan membalut EUR adalah penantian pelaku pasar terhadap pidato dari Presiden ECB Mario Draghi malam nanti. 
 
"Pelaku pasar berharap mendapatkan sinyal jelas dari kebijakan tapering ECB setelah sebelumnya Dewan Eksekutif ECB Sabine Lautenschlaeger yang menyerukan ECB untuk menarik program pembelian aset," papar ATPF.
 
Dari sisi eksternal, keraguan pelaku pasar terhadap reformasi pajak Trump menekan dolar AS. Rencana kebijakan reformasi pajak Trump ini mendapatkan penentangan dari Senator Partai Republik Bob Corkel. 
 
"Di sisi lain dovishnya notulensi rapat The Fed semalam juga turut memberikan nafas panjang bagi EUR untuk melakukan reli," tuturnya.
 
Namun demikian, fokus pelaku pasar juga akan tertuju pada dua pidato dari Pejabat The Fed yakni Brainard dan Powell. Sentimen hawkish dari Fed dapat membuat dolar AS rebound.
 
Sementara itu, Monex Investindo Futures dalam laporan terpisah menuliskan, pergerakan EUR/USD berpeluang untuk menguat pada hari ini dengan outlook meredanya ketidakpastian politik di Spanyol serta ekspektasi pasar untuk pidato yang hawkish dari ketua ECB Mario Draghi pada pukul 21:30 WIB. Level resisten kuat terlihat di area 1,1940 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper