Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Kelolaan Reksa Dana ETF dan Indeks Tumbuh 48,72%

Dana kelolaan industri reksa dana yang dapat diperdagangkan di bursa (exchange traded fund/ETF) dan reksa dana indeks tumbuh 48,72% sepanjang tahun berjalan.

Bisnis.com, JAKARTA — Dana kelolaan industri reksa dana yang dapat diperdagangkan di bursa (exchange traded fund/ETF) dan reksa dana indeks tumbuh 48,72% sepanjang tahun berjalan.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, nilai dana kelolaan ETF dan indeks sepanjang 2017 (per September) memang baru menyumbang 2,38% dari total dana kelolaan industri reksa dana sebesar Rp414,03 triliun. Namun, jumlah dana kelolaan dan jumlah produk kedua reksa dana tersebut terus bertumbuh setiap tahunnya.

Adapun, dana kelolaan reksa dana ETF sepanjang tahun berjalan mencapai Rp7,94 triliun, sedangkan reksa dana indeks senilai Rp1,95 triliun. Bila ditotalkan, dana kelolaan kedua reksa dana tersebut mencapai Rp9,89 triliun.

Pada 2016, dana kelolaan reksa dana ETF dan reksa dana indeks senilai Rp6,65 triliun, terdiri dari reksa dana ETF Rp6,05 triliun dan reksa dana indeks Rp600 miliar. Sementara itu, dana kelolaan reksa dana ETF dan indeks pada 2015 senilai Rp4,91 triliun yang terdiri dari reksa dana ETF Rp4,11 triliun dan reksa dana indeks Rp810 miliar.

Presiden Direktur & Chief Executive Officer (CEO) Pinnacle Persada Investama Guntur Putra mengungkapkan kinerja dana kelolaan reksa dana ETF dan indeks dari tahun ke tahun menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, meskipun porsinya masih kecil terhadap industri keseluruhan.

“Secara industri, pada 2007, dana kelolaan reksa dana ETF masih sekitar Rp50 miliar. Namun, jika dilihat saat ini sudah hampir Rp8 triliun,” ujarnya, Kamis (12/10).

Guntur mengungkapkan, sosialisasi dan edukasi pasar modal di Indonesia masih tertinggal sekitar 10 hingga 15 tahun dibandingkan dengan pasar modal global seperti Amerika Serikat, Jepang dan Eropa. Olehs sebab itu, industri reksa dana ETF harus mengejar ketertinggalan tersebut. “ETF memang masih terbilang baru, namun potensial ke depannya sangat besar sekali,” paparnya.

Dia menilai, reksa dana ETF memiliki keuntungan lebih besar dibandingkan dengan reksa dana konvensional terutama dari sisi transparansi. Di samping itu, dari sisi likuiditas dan fleksibilitas pun terjaga karena diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia layaknya trading saham.

Transparansi ini membuat investor bisa melihat isi maupun bobot masing-masing saham, sehingga tidak perlu mengkhawatirkan jika ada pergerakan saham yang terlihat tidak baik. “Sisi keamanan pun terjaga karena produk kami listing di bursa dan KSEI. KPEI pun turut mengawasi dan memonitor pergerakan ETF,” tambah Guntur.

Terkait risiko investasi, dia mengungkapkan reksa dana ETF memiliki tingkat risiko yang sama seperti pasar saham karena secara financial engineering memang mereplikasi risiko pasar saham. Saat ini, reksa dana saham ETF Pinnacle memiliki dana kelolaan sekitar Rp500 miliar dari total dana kelolaan perseroan sekitar Rp2,3 triliun hingga September 2017.

Guntur menambahkan pihaknya tengah mempersiapkan satu izin untuk menerbitkan reksa dana ETF pada tahun ini.“Saat ini lagi proses di OJK. Mungkin pada Desember nanti atau Januari tahun depan. Sedangkan tahun depan, kami ada rencana untuk meluncurkan sekitar empat hingga lima produk ETF lagi,” paparnya.

Dalam kesempatan yang berbeda, Head of Investment Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengungkapkan secara pertumbuhan, reksa dana ETF dan indeks memang bagus. Dari sisi investor masih didominasi oleh institusi. Pasalnya, dari sisi unit, berbeda dengan pasar saham, satu lot berisi 10 ribu lembar sehingga biaya lebih tinggi.

 “ETF memang populer karena pada tahun ini, reksa dana saham kalah dari indeks,”ujarnya.

Berdasarkan data Infovesta Utama per 14 September, ada sembilan reksa dana ETF dan Indeks yang berhasil mencetak return di atas indeks harga saham gabungan sepanjang satu bulan terakhir sebesar 0,19%.

Di antaranya adalah Pinnacle Indonesia Large Cap ETF memberikan return sebesar 0,95%, Premier ETF Indonesia Finansial memberikan return 0,81% dan PG Indeks Bisnis-27 memberikan return 0,65%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agnes Savithri
Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper