Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar SUN : Harga Berpeluang Menguat Hari Ini

Harga surat utang negara pada perdagangan hari ini, Rabu (11/10/2017) berpotensi menguat didorong oleh penguatan rupiah dan penurunan imbal hasil US Treasury.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com
Bisnis.com, JAKARTA - Harga surat utang negara pada perdagangan hari ini, Rabu (11/10/2017) berpotensi menguat didorong oleh penguatan rupiah dan penurunan imbal hasil US Treasury.
 
I Made Adi Saputra, analis obligasi MNC Sekuritas, mengatakan bahwa secara teknikal, harga SUN masih berada di area konsolidasi sehingga dalam jangka pendek akan bergerak mendatar (sideways).

"Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga SUN masih akan bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan didorong penguatan nilai tukar rupiah serta penurunan imbal hasil US Treasury," tulisnya dalam riset harian, Rabu (11/10/2017).
 
Rupiah kemarin ditutup menguat 6 pts atau 0,04% ke level Rp13512 setelah bergerak di kisaran Rp13480 - Rp13519 per dolar AS.
 
Adapun, tulisnya, berlanjutnya aksi ambil untung SUN di tengah meningkatnya angka persepsi resiko menjadi katalis negatif bagi perdagangan SUN kemarin, Selasa (10/10/2017). 
 
Angka CDS 5 tahun Indonesia kemarin meningkat dari 100,86 menjadi 101,34. Angka CDS kembali meninggalkan level terendahnya sepanjang sejarah yang sempat dicapai tahun ini di level 90-100.
 
Di sisi lain, jumlah penawaran yang masuk pada lelang penjualan SBSN kemarin mengalami penurunan mengindikasikan investor melakukan aksi ambil untung. Penawaran yang masuk dalam lelang kemarin hanya Rp17,32 triliun, turun dibandingkan penawaran dalam tiga lelang sukuk sebelumnya yang konsisten di atas Rp26,4 triliun.
 
Perubahan tingkat imbal hasil SUN kemarin berkisar antara 1 - 5 bps. Imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) naik berkisar antara 1 - 5 bps dengan harga turun hingga sebesar 15 bps.
 
Volume perdagangan SUN kemarin adalah senilai Rp12,48 triliun dari 41 seri, nilai seri acuan sebesar Rp4,31 triliun, sementara volume corporate bond senilai Rp1,02 triliun dari 35 seri.
 
Sementara itu, yield US Treasury 10 tahun kemarin turun -0,006 bps menuju level 2,355%, sementara untuk tenor 30 tahun turun -0,008 bps menjadi 2,888%. Yield Gilt 10 tahun naik 0,009 bps menjadi 1,370% dan Bund 10 tahun naik 0,010 bps menjadi 0,453.
 
Hari ini, sejumlah seri yang direkomendasikan Made yakni FR0069, FR0053, FR0073, FR0065, FR0068, dan FR0072.
 
Maximilianus Nico Demus, Kepala Divisi Riset Indomitra Sekuritas, mengatakan bahwa pasar obligasi kemarin terlihat kurang bersemangat meskipun hadirnya lelang 
sukuk. 
 
Lemahnya rupiah, serta keluarnya dana asing membuat lelang kemarin terlihat lesu, meskipun secara rata rata total transaksi masih dapat dikatakan cukup aktif. 
 
"Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah. Dengan tembusnya support beberapa acuan obligasi benchmark, maka trend penurunan semakin berpotensi terjadi. Dukungan lemahnya rupiah serta capital outflow membuat pasar obligasi cenderung tertekan," tulisnya dalam riset, Rabu (11/10/2017).
 
Nico menilai ruang pelemahan masih tersedia. Sementara itu,  pemerintah pun sudah menyiapkan strategi Bond Stabilization Framework untuk menahan, apabila penurunan diluar batas toleransi. 
 
"Yang paling penting adalah jangan sampai terciptanya panic selling akibat adanya capital outflow. Justru ini merupakan moment yang paling penting bagi fundamental ekonomi Indonesia, apakah bisa membaiknya perekonomian Indonesia mampu menahan riak ombak dari eksternal? Tentu hal ini menarik kita lihat dalam beberapa hari kedepan," tulisnya.
 
"Kami merekomendasikan jual hari ini dengan volume kecil hingga sedang. Fokus kepada strategi jangka pendek," tutupnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper