Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Properti Turun, Indeks Hang Seng Ditutup Melemah

Indeks Hang Seng ditutup melemah 0,4% ke level 28.389,57, sedangkan indeks Hang Seng China Enterprises ditutup melemah 0,1% ke posisi 11.411,41.
Tren Pergerakan Indeks Hang Seng dan Indeks Entreprise China di Hong Kong, Rabu (8/7/2015). /Reuters.
Tren Pergerakan Indeks Hang Seng dan Indeks Entreprise China di Hong Kong, Rabu (8/7/2015). /Reuters.

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Hong Kong ditutup melemah pada perdagangan Rabu, (11/10/2017), tertekan oleh pelemahan sektor properti setelah pengumuman  kebijakan perumahan dan pelonggaran pajak yang mengecewakan beberapa investor.

Indeks Hang Seng ditutup melemah 0,4% ke level 28.389,57, sedangkan indeks Hang Seng China Enterprises ditutup melemah 0,1% ke posisi 11.411,41.

Dalam pidato kebijakan perdananya, kepala eksekutif Hong Kong Carrie Lam pada hari Rabu memperingatkan Hong Kong menghadapi tantangan "serius" dan harus mengembangkan ekonomi yang beragam dan bernilai tinggi.

Dia berjanji untuk meningkatkan pasokan lahan jika memungkinkan dan meluncurkan skema "rumah perdana" bersubsidi untuk membantu keluarga yang tidak memenuhi syarat untuk memiliki perumahan publik dengan harga murah.

Namun, saham properti berbalik dari kenaikan di awal perdaganan, dan menutup sesi dengan penurunan 1,8%, karena beberapa pengamat merasa inisiatif perumahan Lam tidak cukup berani.

Secara khusus, beberapa investor telah berspekulasi bahwa Lam akan mengumumkan rincian bagaimana untuk membebaskan lebih banyak lahan di wilayah kecil untuk pembangunan.

"Saham properti turun karena kurangnya penyebutan konversi lahan pertanian untuk membangun rumah pertama, namun kepala eksekutif tidak bisa terlalu spesifik, jadi aksi jual saham tidak mencerminkan gambaran sebenarnya," kata Nicole Wong, seorang analis properti CLSA, seperti dikutip Reuters..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper