Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Nikkei Sentuh Level tertinggi Sejak Desember 1996

Indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,28% atau 57,76 poin 20.881,27, level tertinggi sejak Desember 1996, sedangkan indeks Topix ditutup naik 0,1% atau 1,67 poin ke level 1.696,81.
Bursa Jepang./.Reuters
Bursa Jepang./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Buirsa saham Jepang ditutup menguat pada perdagangan Rabu (11/10/2017), dengan indeks Nikkei 225 ditutup pada level tertinggi dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,28% atau 57,76 poin 20.881,27, level tertinggi sejak Desember 1996, sedangkan indeks Topix ditutup naik 0,1% atau 1,67 poin ke level 1.696,81.

Produsen mesin Fanuc Corp., Recruit Holdings Co., FamilyMart UNY Holdings Co., SoftBank Group Corp. dan Terumo Corp. merupakan kontributor terbesar terhadap kenaikan indeks Nikkei 225, sementara saham Kobe Steel Ltd menjadi penekan indeks setelah merosot 36% dalam dua sesi perdagangan terakhir.

"Ekspektasi untuk revisi naik dalam target laba tahunan perusahaan lokal cukup tinggi menjelang musim laporan kinerja emiten yang dimulai akhir bulan ini," kata Yoshihiro Ito, analis Okasan Online Securities Co, seperti dikutip Bloomberg.

"Ini juga mencerminkan antisipasi kemenangan bagi pemerintahan Abe dalam pemilihan mendatang," lanjutnya.

Pasar saham Jepang telah ditopang oleh serangkaian data ekonomi yang optimis. Berdasarkan laporan Kantor Kabinet yang dirilis sebelum pasar dibuka pada hari Rabu menunjukkan pesanan mesin inti Jepang untuk Agustus naik melebihi perkiraan analis.

Pelemahan yen terhadap dolar AS juga telah mendorong ekspektasi investor terhadap pertumbuhan yang kuat dalam laporan kinerja emiten kuartal ketiga.

Sementara itu, warga Jepang akan melakukan pemungutan suara pada 22 Oktober mendatang dalam pemilihan umum, di mana Perdana Menteri Shinzo Abe dari Partai Liberal Demokrat (LDP_ akan ditantang oleh Gubernur Tokyo Yuriko Koike dari Partai Harapan Baru untuk meraih kursi Perdana Menteri.

Dukungan untuk LDP naik sedikit ke 31,2% dalam sebuah survei opini yang dilakukan pada 7-9 Oktober, dibandingkan dengan jajak pendapat dari pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper