Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek FSRU Bakal Dorong Pendapatan HITS

Keterlibatan emiten pelayaran, PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS) dalam konsorsium pembangunan LNG Floating Storage and Regasifi- cation Unit (FSRU) berpotensi mengerek pendapatan hingga 25 tahun ke depan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) menyaksikan penandatanganan investasi bersama FSRU proyek Jawa 1, oleh Direktur Utama PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Theo Lekatompessy (kedua kanan) dengan CEO Exmar Marine NV Nicolas Saverys (ketiga kanan) di sela-sela pembukaan Europalia Brussel, Belgia, Selasa (10/10)./ANTARA-Okty Saptarini
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) menyaksikan penandatanganan investasi bersama FSRU proyek Jawa 1, oleh Direktur Utama PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Theo Lekatompessy (kedua kanan) dengan CEO Exmar Marine NV Nicolas Saverys (ketiga kanan) di sela-sela pembukaan Europalia Brussel, Belgia, Selasa (10/10)./ANTARA-Okty Saptarini

Bisnis.comJAKARTA - Keterlibatan emiten pelayaran, PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS) dalam konsorsium pembangunan LNG Floating Storage and Regasifi- cation Unit (FSRU) berpotensi mengerek pendapatan hingga 25 tahun ke depan.

Daryono, Corporate Secretary Humpuss Intermodal menuturkan, perseroan terlibat konsorsium bersama Pertamina, Marubeni, Exmar Belgia dan Sojitz di bidang pengembangan LNG Floating Storage and Regasification Unit (FSRU). Konsorsium tersebut bertujuan untuk memasok kebutuhan IPP (independent power producer) PLTGU (Java 1 dan Tambak Lorok).

Hingga saat ini, Daryono mengungkapkan, perseroan belum memiliki nilai terkait dengan kontrak baru yang dikantongi dari proyek konsorsium ini. Dia mengungkapkan, porsi Humpuss dalam konsorsium tersebut mencapai 25% dari total proyek tersebut.  Meskipun belum memiliki kontrak baru, kata Daryono,  keterlibatan Humpuss dalam konsorsium ini akan memberikan dampak positif. Sebab, hasil sewa FSRU akan memberikan dividen selama 25 tahun kepada perseroan.

"[Kami akan memperoleh] Pembagian dividen dari hasil sewa FSRU untuk jangka waktu 25 tahun. Porsi Humpuss 25%," ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (11/10/2017).

Hingga Juni 2017, emiten bersandi saham HITS membukukan pendapatan senilai US$34,81 juta, meningkat 16,27% dari posisi US$29,94 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sumber pendapatan HITS berasal dari PT Pertamina mencapai US$19,78 juta.

Selain Pertamina, sumber pendapatan  dari pihak ketiga, berasal dari PT Pelindo Energi Logistik, PT Nusantara Regas, PT Indonesia Power dan lain-lain masing-masing senilai US$4,85 juta, US$3,1 juta, US$1,83 juta dan US$523.903.

Bila ditelisik dari jenis jasa sewa kapal, pendapatan paling besar berasal dari gas alam cair senilai US$16,38 juta. Lalu disusul jasa sewa kapal minyak mentah dan bahan bakar minyak senilai US$7,94 juta, bahan  kimia senilai US$4,72 juta, tunda dan tambat senilai US$3,1 juta. Lalu jasa pengelolaan kapal dan kru kapal masing-masing senilai US$2,13 juta dan US$417.131, serta pendapatan dari pusat pelatihan kru kapal senilai US$106.772 hingga Juni 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper