Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Rp30 Triliun

Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., membukukan kontrak baru Rp30 triliun sampai September 2017 atau bertambah Rp1,4 triliun dibandingkan dengan Agustus 2017.
Direktur Operasi PT Adhi Karya Tbk Budi Saddewa Sudiro (tengah), bersama Projects Manager LRT City Gateway Park Ibnu Mahmud Junaidi (kiri), dan Manager Biro Keuangan Muhamad Yusuf , mengamati maket proyek kereta ringan (light rail transit/LRT), di arena Indonesia Properti Expo, Jakarta, Senin (14/8)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Operasi PT Adhi Karya Tbk Budi Saddewa Sudiro (tengah), bersama Projects Manager LRT City Gateway Park Ibnu Mahmud Junaidi (kiri), dan Manager Biro Keuangan Muhamad Yusuf , mengamati maket proyek kereta ringan (light rail transit/LRT), di arena Indonesia Properti Expo, Jakarta, Senin (14/8)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA -Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., membukukan kontrak baru Rp30 triliun sampai September 2017 atau bertambah Rp1,4 triliun dibandingkan dengan Agustus 2017.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Ki Syahgolang Permata memaparkan kontrak baru itu termasuk perolehan kontrak baru dari proyek kereta ringan (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi fase I. Seperti diketahui, nilai kontrak proyek LRT fase I itu senilai Rp19,7 triliun.

“Realisasi perolehan kontrak baru di bulan September 2017 antara lain Jalan Tol Pasuruan-Grati (Rp429,3 miliar), Air Baku Sambas Kalbar (Rp135,6 miliar) dan Pembangunan Penahan Tanah dan Dermaga IKD3 Belawan (Rp131,1 miliar),” paparnya dalam keterangan tertulis, Rabu (11/10/2017).

Menurutnya, kontribusi per lini bisnis dalam perolehan kontrak baru pada September 2017 didominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 96,3% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.

Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari pemerintah sebesar 76,9%, BUMN sebesar 11,4%, sementara swasta atau lainnya sebanyak 11,7%.

“Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek jalan, jembatan dan LRT sebanyak 71,9%, proyek gedung sebanyak 21,3%, serta proyek infrastruktur lainnya sebesar 6,8%.” paparnya.

Untuk proyek LRT, Ki memaparkan sampai saat ini perkembangan pelaksanaan pembangunan prasarana kereta api ringan tersebut telah mencapai 21,9%. Untuk jalur Cawang-Cibubur: perkembangan telah mencapai 40,4%, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 7,6% dan Cawang-Bekasi Timur 23,6%. “Progress pelaksanaan pembangunan prasarana kereta api ringan/light rail transit wilayah Jabodebek direncanakan selesai pada tahun 2019,” paparnya.

Emiten berkode saham ADHI itu mengerjakan proyek LRT berdasarkan Peraturan Presiden No. 98 /2015 beserta perubahannya. Proyek itu telah dikerjakan sejak September 2015 dengan nilai pekerjaan sebesar Rp21, 7triliun.

Pada 2017, pendapatan usaha Adhi Karya ditargetkan mencapai Rp14,4 triliun yang diperoleh dari lini bisnis konstruksi sebesar 81,4%, properti 9,4%, EPC 7% serta dari kontribusi industri sebesar 2,2%. Dari pendapatan itu, perusahaan menargetkan laba bersih mencapai Rp505,6 miliar pada 2017 dengan kontribusi dari induk perusahaan sebesar 47,4% dan anak perusahaan sebesar 52,6%.

Perusahaan telah membukukan pendapatan usaha Rp5,2 triliun pada semester I/2017 atau meningkat 65,6% dibandingkan dengan Rp3,1 triliun pada semester I/2016. Dari pendapatan itu, perusahaan mengantongi laba bersih sebesar Rp131,3 miliar pada semester I/2017 atau meningkat 136,4% dibandingkan dengan Rp55,5 miliar pada semester I/2016.

Pendapatan usaha Adhi Karya itu disumbang oleh proyek LRT dengan porsi 27,9% atau kedua terbesar setelah lini bisnis konstruksi. Selain itu, lini bisnis lain yang berkotribusi terhadap pendapatan usaha perseroan antara lain energi (EPC) sebesar 4,7%, properti 4,2%, dan industri 1,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper