Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WTI Kembali Dekati Level US$50 per Barel

Minyak mentah Amerika Serikat mendekati level US$50 per barel di tengah ketidakpastian OPEC pada kemungkinan perpanjangan kesepakatan pembatasan pasokan global hingga tahun depan.

Bisnis.com, JAKARTA – Minyak mentah Amerika Serikat mendekati level US$50 per barel di tengah ketidakpastian OPEC pada kemungkinan perpanjangan kesepakatan pembatasan pasokan global hingga tahun depan.

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman November ditutup menguat 0,29 poin ke level US$49,58 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan mencapai 36% di bawah rata-rata 100 hari.

Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Desember naik 0,17 poin ke level US$55,79 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.

Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan produsen minyak yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia berhasil menekan output minyak mentah dunia, namun mungkin perlu melakukan langkah lebih lanjut untuk mempertahankan usaha tersebut.

Sementara itu, perusahaan minyak milik negara Saudi mengumumkan pemangkasan alokasi minyak mentah untuk pelanggan terbesar dalam sejarahnya, yang menjadi referensi untuk berapa banyak minyak yang akan dikirim bulan depan.

"Ini semacam hari keragu-raguan. Sampai produsen secara resmi setuju memperpanjang pemotongan, pasar kemungkinan akan mengabaikan berita utama OPEC," ungkap Michael Hiley, kepala perdagangan energi LPS Partners, seperti dikutip Bloomberg.

.Minyak pada hari Jumat membatasi penurunan mingguan terkuat sejak Mei karena Badai Nate ternyata menimbulkan sedikit ancaman terhadap output minyak mentah di Pantai Teluk dan aktivitas penyulingan.

Barkindo mengatakan, Arab Saudi dan Rusia memimpin konsultasi antara negara anggota OPEC dan pemasok utama lainnya mengenai masa depan kesepakatan pemangkasan tersebut.

Perkembangan bullish selama beberapa bulan terakhir sebagian besar diimbangi oleh penambahan pasokan dari aktivitas pengeboran minyak shale di AS. Pengebor minyak AS meningkatkan output minyak mentah menjadi 9,56 juta barel per hari dalam pekan yang berakhir 29 September, kenaikan keempat berturut-turut sejak Badai Harvey menerjang Texas Selatan dan memaksa beberapa titik pengeboran ditutup.

"Dengan meningkatnya tingkat produksi dan tidak ada kata pasti dari OPEC dan Rusia bahwa mereka akan memperpanjang pemangkasan atau memperdalamnya, reli tersebut tampaknya telah kehilangan momentumnya," kata Gene McGillian, manajer riset pasar Tradition Energy kepada Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper