Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prodia Perkirakan Pertumbuhan Laba Tahun Ini Bakal Lampaui Pendapatan

Emiten jasa pelayanan penunjang kesehatatan PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menargetkan pertumbuhan laba bersih sepanjang 2017 dapat melampaui kenaikan nilai pendapatan.
Dirut Prodia Widyahusada (PRDA), Dewi Muliaty (tengah) berbincang dengan Komisaris Utama Andi Widjaja (kedua kiri), Komisaris Gunawan Prawiro Soeharto (kiri), Direktur Liana Kuswandi (kedua kanan) dan Direktur Indriyanti Rafi Sukmawati (kanan), seusai RUPSLB, di Jakarta, Kamis (5/10)./JIBI-Abdullah Azzam
Dirut Prodia Widyahusada (PRDA), Dewi Muliaty (tengah) berbincang dengan Komisaris Utama Andi Widjaja (kedua kiri), Komisaris Gunawan Prawiro Soeharto (kiri), Direktur Liana Kuswandi (kedua kanan) dan Direktur Indriyanti Rafi Sukmawati (kanan), seusai RUPSLB, di Jakarta, Kamis (5/10)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten jasa pelayanan penunjang kesehatatan PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menargetkan pertumbuhan laba bersih sepanjang 2017 dapat melampaui kenaikan nilai pendapatan.

Pada semester I/2017, laba tahun berjalan Prodia mencapai Rp58,75 miliar atau naik 50,28% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp39,09 miliar. Dalam waktu yang sama, pendapatan naik 3,24% yoy menuju Rp 672,61 miliar dari semester I/2016 sejumlah Rp648,63 miliar.

Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengatakan, target pendapatan perusahaan pada 2017 setidaknya bisa tumbuh 13,45% yoy seperti tahun sebelumnya. Pada 2016, PRDA mengantongi pemasukan Rp1,36 triliun, dan mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan sebesar 49,32% yoy sejumlah Rp88,13 miliar.

Meski memasang target pendapatan yang moderat, dia optimistis pertumbuhan laba masih akan lebih kencang dibandingkan kenaikan pemasukan.

“Kami selalu upayakan untuk itu [pertumbuhan laba melampaui pertumbuhan pendapatan], sehingga kami bisa kembali membagikan dividen. Semester I/2017 saja laba sudah tumbuh 50% lebih. Harapan masih ada,” tuturnya, Kamis (5/10).

Dia mengakui pada semester I/2017 perusahaan mengalami tantangan yang cukup besar, karena pergerakan dari pelanggan tidak sedinamis tahun sebelumnya. Fenomena ini mirip dengan industri ritel secara umum.

Apalagi sebagai industri layanan jasa penunjang kesehatan, PRDA tidak bisa melakukan pelayanan yang didorong untuk tujuan komersial semata. Oleh karena itu, pihaknya melakukan sejumlah strategi seperti meningkatkan jumlah tes, menambah outlet baru, dan mengembangkan layanan digital.

Saat ini Prodia mampu melakukan 700 jenis tes laboratorium, lebih tinggi dibandingkan perusahaan serupa di kisaran 100—200 tes. Setiap tahunnya, manajemen memang menargetkan minimal mengeluarkan 10 tes baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper