Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana IPO Adhi Persada Gedung Diulur Lagi

Rencana penawaran umum perdana saham (IPO) PT Adhi Persada Gedung, anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk., kembali ditunda waktu pelaksanaannya menjadi kuartal II/2018 dari rencana awal pada kuartal I/2018.
Direktur Operasi PT Adhi Karya Tbk Budi Saddewa Sudiro (tengah), bersama Projects Manager LRT City Gateway Park Ibnu Mahmud Junaidi (kiri), dan Manager Biro Keuangan Muhamad Yusuf , mengamati maket proyek kereta ringan (light rail transit/LRT), di arena Indonesia Properti Expo, Jakarta, Senin (14/8)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Operasi PT Adhi Karya Tbk Budi Saddewa Sudiro (tengah), bersama Projects Manager LRT City Gateway Park Ibnu Mahmud Junaidi (kiri), dan Manager Biro Keuangan Muhamad Yusuf , mengamati maket proyek kereta ringan (light rail transit/LRT), di arena Indonesia Properti Expo, Jakarta, Senin (14/8)./JIBI-Endang Muchtar
Bisnis.com, JAKARTA - Rencana penawaran umum perdana saham (IPO) PT Adhi Persada Gedung, anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk., kembali ditunda waktu pelaksanaannya menjadi kuartal II/2018 dari rencana awal pada kuartal I/2018.

Sebelumnya, IPO Adhi Persada Gedung sempat dijadwalkan pada 2017. Direktur Keuangan Adhi Karya Harris Gunawan mengatakan rencana IPO itu ditunda pada kuartal II/2018 karena aksi korporasi itu akan menggunakan buku Desember 2017.

“[Dana dari IPO] pastinya untuk modal kerja terutama membangun stasiun-stasiun LRT (kereta ringan), pembangunan proyek-proyek TOD (transit oriented development) dan proyek lainnya,” katanya ketika dihubungi, akhir pekan lalu.

Dari aksi korporasi dengan melepas sekitar 30% saham ke publik itu, Adhi Persada Gedung mengincar dana sekitar Rp1,5 triliun-Rp2 triliun. Pada saat ini, 99% saham Adhi Persada Gedung dimiliki oleh Adhi Karya.

Sebagai gambaran, Adhi Persada Gedung merupakan anak usaha Adhi Karya yang bergerak di bidang usaha konstruksi bangunan gedung dan gedung tinggi.

Seperti diketahui, Adhi Karya sedang mengerjakan pekerjaan konstruksi proyek LRT Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi). Proyek LRT itu memiliki TOD atau kawasan sekitar stasiun yang dimanfaatkan untuk proyek properti.

Proyek LRT itu terdiri dari jalur pelayanan Cawang–Cibubur, Cawang–Kuningan--Dukuh Atas,  Cawang – Bekasi  Timur,  Dukuh  Atas –Palmerah – Senayan,  Cibubur – Bogor  dan Palmerah –Grogol. Adhi Karya akan membangun stasiun di jalur tersebut.

Dalam proyek LRT itu, Adhi Karya menjadi kontraktor berdasarkan penugasan pemerintah. Nilai kontrak yang dibukukan oleh Adhi Karya dari proyek itu senilai Rp19,7 triliun atau salah satu kontrak terbesar yang dikantongi perseroan pada 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper