Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yellen Picu Indeks Dolar Lompat ke 93, Rencana Pajak Trump Dinanti

Pergerakan indeks dolar AS terpantau menguat pada perdagangan pagi ini, Rabu (27/9/2017), ditopang pernyataan Gubernur The Federal Reserve mengenai perlunya penaikan tingkat suku bunga lebih lanjut.
Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, Janet Yellen. /Reuters
Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, Janet Yellen. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks dolar AS terpantau menguat pada perdagangan pagi ini, Rabu (27/9/2017), ditopang pernyataan Gubernur The Federal Reserve mengenai perlunya penaikan tingkat suku bunga lebih lanjut.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama menguat 0,12% atau 0,108 poin ke 93,074 pada pukul 10.20 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan penguatan 0,10% atau 0,091 poin di level 93,057, setelah pada perdagangan Selasa berakhir menguat 0,34% di posisi 92,966.

Pada Selasa (26/9) waktu setempat, Gubernur The Fed Janet Yellen mengatakan bahwa bank sentral AS tersebut perlu melanjutkan kenaikan suku bunga secara bertahap meskipun ada ketidakpastian mengenai arah inflasi.

“Akan tidak bijaksana jika mempertahankan kebijakan moneter hingga inflasi kembali mencapai 2%," kata Yellen, seperti dikutip dari Reuters.

Menurut Yukio Ishizuki, pakar strategi senior di Daiwa Securities, komentar Yellen menunjukkan bahwa data inflasi terbaru yang lemah tidak memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan moneter The Fed.

“Fokus The Fed bukanlah untuk terlalu lama menunda kenaikan suku bunga demi menghindari situasi dimana perlu menaikkan suku bunga secara tergesa-gesa di masa mendatang,” ujar Ishizuki.

Probabilitas kenaikan suku bunga acuan pada pertemuan The Fed bulan Desember saat  ini naik menjadi 70% dari sekitar 60% pada Senin (25/9).

Fokus utama pasar kemudian tertuju pada pengumuman rencana pajak oleh pemerintah AS dan Partai Republik di Kongres yang dijadwalkan akan digelar hari ini waktu setempat.

Rencana tersebut telah dikembangkan selama beberapa bulan oleh pihak Gedung Putih dan anggota kongres dari kubu Republik. Pada Selasa (26/9), Presiden Donald Trump mengatakan kepada parlemen AS bahwa dia menginginkan kerja sama bipartisan dalam hal reformasi pajak.

Seiring penguatan dolar AS, nilai tukar yen terpantau lanjut melemah 0,13% ke 112,40 per dolar AS, setelah kemarin berakhir terdepresiasi 0,47% di posisi 112,25.

 

Posisi indeks dolar AS                                       

27/9/2017

(Pk. 10.20 WIB)

93,074

(+0,12%)

26/9/2017

92,966

(+0,34%)

25/9/2017

92,648

(+0,52%)

22/9/2017

92,171

(-0,10%)

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper