Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inilah Proyeksi Lelang Sukuk Hari Ini, Selasa (26/9/2017)

MNC Sekuritas memperkirakan penawaran investor dalam lelang sukuk negara yang digelar hari ini, Selasa (26/9/2017) akan mencapai antara Rp20 triliun hingga Rp25 triliun.
Ilustrasi: Sukuk Negara Ritel/JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi: Sukuk Negara Ritel/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--MNC Sekuritas memperkirakan penawaran investor dalam lelang sukuk negara yang digelar hari ini, Selasa (26/9/2017) akan mencapai antara Rp20 triliun hingga Rp25 triliun.

Pemerintah kembali menggelar lelang rutin Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara. Pemerintah akan menerbitkan satu seri Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPN-S) dan empat seri Project Based Sukuk (PBS).

Target penerbitan lelang ini adalah senilai Rp5 triliun dengan seri–seri yang akan dilelang sebagai berikut (kupon dan tenor):

SPN-S 13032018 (Diskonto; 13 Maret 2018);
PBS013 (6,25000%; 15 Mei 2019);
PBS014 (6,50000%; 15 Mei 2021);
PBS011 (8,75000%; 15 Agustus 2023); dan
PBS012 (8,87500%; 15 November 2031).

I Made Adi Saputra, fixed income analyst MNC Sekuritas memperkirakan jumlah penawaran yang masuk dalam lelang ini berkisar antara Rp20—25 triliun.

"Dengan jumlah penawaran terbesar akan didapati pada Surat Perbendaharaan Negara seri SPN-S 13032018 serta pada PBS013," katanya dalam riset harian, Selasa (26/9/2017).

Berdasarkan kondisi di pasar sekunder menjelang pelaksanaan lelang, Made memperkirakan tingkat imbal hasil yang akan dimenangkan pada lelang hari ini adalah sebagai berikut (dalam %):

SPN-S 13032018 berkisar antara 4,75000 - 4,84375;
PBS0013 berkisar antara 5,78125 - 5,87500;
PBS0014 berkisar antara 6,09375 - 6,18750;
PBS0011 berkisar antara 6,56250 - 6,65625; PBS0012 berkisar antara 7,21875 - 7,31250.

Pada kuartal III 2017, pemerintah menargetkan penerbitan Surat Berharga Negara melalui lelang senilai Rp147,5 triliun. Pada lelang Sukuk Negara sebelumnya, pemerintah meraup Rp7,00 triliun dari jumlah penawaran yang masuk senilai Rp27,58 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper