Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Finansial Dorong Wall Street Cetak Rekor Lagi

Pergerakan sejumlah indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), ditopang saham finansial yang memberikan dorongan terbesar sehari menjelang penyampaian pernyataan penutup The Federal Reserve dari pertemuan kebijakannya.
Bursa saham AS/Reuters
Bursa saham AS/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan sejumlah indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), ditopang saham finansial yang memberikan dorongan terbesar sehari menjelang penyampaian pernyataan penutup The Federal Reserve dari pertemuan kebijakannya.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,18% atau 39,45 poin di 22.370,8. Indeks Nasdaq Composite naik 0,1% atau 6,68 poin di level 6.461,32, sedangkan indeks S&P 500 berakhir menguat 0,11% atau 2,78 poin di posisi 2.506,65.

Indeks Dow Jones mencetak rekor barunya untuk sesi perdagangan keenam berturut-turut, sedangkan indeks S&P mencatat rekor kelima level penutupan tertinggi dalam enam sesi perdagangan terakhir.

Dalam pertemuan kebijakan yang akan berakhir pada Rabu waktu setempat, bank sentral AS The Fed diperkirakan akan mengumumkan kapan akan memulai mengurangi kepemilikan obligasinya, meski masih akan mempertahankan tingkat suku bunga acuannya. 

Investor dipastikan akan memantau pandangan Gubernur The Fed Janet Yellen mengenai inflasi untuk mengetahui apakah The Fed akan menaikkan suku bunganya pada Desember.

“Tampaknya pasar menahan nafas dan menunggu apa yang The Fed akan katakan mengenai ekonomi dan kenaikan suku bunga di masa depan,” kata Ryan Detrick, pakar strategi pasar senior untuk LPL Financial, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (20/9/2017).

Enam dari 11 sektor utama pada indeks S&P berakhir menguat, dengan sektor finansial naik 0,8% dan memberikan dorongan terbesar. Sektor ini telah naik pada tujuh dari delapan sesi perdagangan terakhir.

Sementara itu, persentase kenaikan terbesar adalah lonjakan yang dibukukan sektor jasa telekomunikasi sebesar 2,3% akibat spekulasi merger dan akuisisi.

Operator telepon terbesar di AS, Verizon dan AT & T, naik lebih dari 2%, masing-masing memberikan kenaikan saham individual kedua dan ketiga terbesar untuk S&P. Saham operator nirkabel T-Mobile naik 5,9%, sedangkan saham Sprint melonjak 6,8% menyusul kabar bahwa keduanya sedang dalam proses perundingan merger.

Di sisi lain, indeks kesehatan menjadi salah satu yang mengalami penurunan terbesar, dengan penurunan perusahaan-perusahaan asuransi seperti United Health yang melemah 1,8% akibat upaya terbaru di Washington untuk merombak Obamacare.

Saham Best Buy anjlok 8% setelah peritel elektronik no.1 di AS tersebut memproyeksikan laba penyesuaian yang di bawah estimasi Wall Street. Saham tersebut menjadi salah satu penekan terbesar pada indeks consumer discretionary. Saham Tesla juga turun 2,6% setelah Jefferies memulai ulasan saham produsen mobil elektrik tersebut dengan rating 'underperform'.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper