Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekhawatiran Likuiditas Jelang Golden Week, Pasar China Melemah

Pergerakan sejumlah indeks saham acuan China berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (19/9/2017), saat para pedagang menantikan petunjuk dari pertemuan kebijakan moneter bank sentral AS serta di tengah kehati-hatian seputar potensi likuiditas yang ketat menjelang libur Hari Nasional.
Bursa China SHCI/Reuters
Bursa China SHCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan sejumlah indeks saham acuan China berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (19/9/2017), saat para pedagang menantikan petunjuk dari pertemuan kebijakan moneter bank sentral AS serta di tengah kehati-hatian seputar potensi likuiditas yang ketat menjelang libur Hari Nasional.

Indeks CSI300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir melemah 0,29% atau 11,03 poin di level 3.832,12, setelah dibuka dengan kenaikan 0,18% atau 6,74 poin di posisi 3.849,88.

Adapun indeks Shanghai Composite ditutup turun 0,18% atau 6,01 poin di level 3.356,84, setelah dibuka dengan kenaikan 0,08% atau 2,67 poin di posisi 3.365,53.

Pada pertemuan kebijakan dua hari yang dimulai hari ini waktu setempat, The Fed diperkirakan akan mengambil langkah lain menuju normalisasi kebijakan serta mengumumkan rencana untuk mulai mengurangi neracanya senilai US$4,5 triliun.

"The Fed diperkirakan akan mengurangi neracanya secara bertahap, sehingga dampak awal pada pasar modal akan terbatas," ujar China Investment Securities (HK), seperti dikutip dari Reuters.

Minat investor terhadap aset berisiko juga telah dibatasi serangkaian data ekonomi China baru-baru ini yang menunjukkan tanda-tanda perlambatan di beberapa bidang, seperti investasi aset tetap. Di sisi lain, data pinjaman yang lebih kuat menunjukkan ketahanan ekonomi.

Pada saat yang sama, terdapat kekhawatiran mengenai tekanan likuiditas musiman menjelang akhir kuartal ketiga, mengingat datangnya libur Hari Nasional selama sepekan (Golden Week) dan pemeriksaan kesehatan bank sentral terhadap bank-bank komersial.

Pasar saham China, yang didominasi oleh investor ritel, biasanya menyerah pada arus modal keluar menjelang liburan panjang. Selama libur panjang yang akan dimulai pada 1 Oktober tersebut, investor menarik uang untuk digunakan.

Mayoritas sektor pada indeks saham acuan China melemah, dipimpin perusahaan-perusahaan kesehatan dan infrastruktur.

Namun, perusahaan-perusahaan real estate terus unggul dengan penguatan sebesar 1,7%, mengekor kenaikan di Hong Kong untuk sejumlah pengembang domestik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper