Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara dan Minyak Kompak Sentuh Level Tertinggi

Harga batu bara membukukan rebound pada akhir perdagangan kemarin, Rabu (13/9/2017), sekaligus level tertinggi dalam lebih dari tiga tahun.

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara membukukan rebound pada akhir perdagangan kemarin, Rabu (13/9/2017), sekaligus level tertinggi dalam lebih dari tiga tahun.

Pada perdagangan Rabu, harga batu bara untuk kontrak Januari 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup melesat 2,15% atau 1,85 poin di US$88/metrik ton.

Level tersebut adalah yang tertinggi dalam lebih dari tiga tahun sejak menyentuh level 88,05 pada 19 Agustus 2014.

Adapun pada perdagangan Selasa (12/9), harga batu bara kontrak Januari 2018 berakhir turun 0,29% di level 86,15.

Dilansir Bisnis.com (13/9), Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar menyampaikan, secara fundamental performa batu bara sedang gemilang. Setidaknya ada sentimen dari tiga negara yang menjadi perhatian, yakni AS, China, dan Australia.

Paman Sam bakal meningkatkan konsumsi batu bara di tengah tingginya harga gas alam. Menurut data U.S. Energy Information Administration (EIA), pada 2017 batu hitam akan menyuplai 31,3% pasokan listrik AS, sedangkan gas alam hanya 31%.

Australia sebagai salah satu produsen terbesar juga mengalami peningkatan pesanan. Ekspor dari Queensland pada Agustus 2017 mencapai 13,44 juta ton, yang menjadi level tertinggi baru pada 2017.

Dari sisi pasokan, cuaca buruk yang terjadi di China, sebagai produsen dan konsumen terbesar di dunia, turut memberikan sentimen positif bagi harga. Pelabuhan Guangzhou sebagai tempat penyimpanan dikabarkan tidak mampu menerima kargo akibat badai topan yang berlangsung sejak akhir bulan lalu.

Sejalan dengan batu hitam, harga minyak mentah ditutup di level tertinggi dalam lima pekan terakhir setelah Badan Energi Internasional dan OPEC memperbaiki prospek permintaan mereka.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober menguat 2,2% atau 1,07 poin dan ditutup di US$49,30 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan mencapai 15% di atas rata-rata 100 hari terakhir.

Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman November berakhir menguat 0,89 poin di level US$55,16 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London, level tertinggi sejak April.

Dilansir Bloomberg, Energy Information Administration (IEA) memperkirakan permintaan minyak global meningkat tahun ini dengan tingkat yang paling tinggi sejak 2015, sementara OPEC mendorong proyeksi konsumsi di Eropa dan China.

 

Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2018 di bursa Rotterdam

Tanggal

US$/MT

13 September

88,00

(+2,15%)

12 September

86,15

(-0,29%)

11 September

86,40

(+0,93%)

8 September

85,60

(+1,12%)

7 September

84,65

(-0,18%)

 

 

  

 

 

Sumberer: Bloomberg

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper