Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekhawatiran Atas Korut Mereda, Indeks Topix Ditutup Menguat

Indeks Topix ditutup menguat 1,17% atau 18,72 poin ke level 1.612,26, penguatan terbesar dalam lebih dari tiga bulan terakhir. Adapun sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup naik 1,41% atau 270,95 poin ke posisi 19.545,77.

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup menguat pada perdagangan  Senin (11/9/2017) menyusul meredanya kekhawatiran atas Korea Utara, yang menyebabkan yen melemah.

Indeks Topix ditutup menguat 1,17% atau 18,72 poin ke level 1.612,26, penguatan terbesar dalam lebih dari tiga bulan terakhir. Adapun sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup naik 1,41% atau 270,95 poin ke posisi 19.545,77.

Hanya dua dari 33 sektor saham pada indeks Topix yang melemah pada hari ini, sedangkan indeks volatilitas Nikkei melemah 20%, terdalam sejak 10 November 2017.

Seperti dilansir Bloomberg, Korea Utara menahan diri untuk tidak menembakkan rudal pada perayaan hari pendiriannya tanggal 9 September lalu, memperingatkan akan melakukan pembalasan jika Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyetujui sanksi yang lebih berat pada negara ini.

"Hal-hal di sekitar tidak menjadi semakin parah," kata Masahiro Ichikawa, analis senior di Sumitomo Mitsui Asset Management Co, seperti dikutip Bloomberg.

"Sedikit kehati-hatian masih diperlukan dengan fokus pasar pada hasil pemungutan suara Dewan Keamanan PBB," lanjutnya.

Pasar juga mengantisipasi rilisnya smartphone iPhone terbaru yang peluncurannya dijadwalkan Selasa (12/9) besok pada sebuah acara. Apple berencana meluncurkan tiga model iPhone, IPhone 8 dan iPhone 8 Plus yang merupakan penerus model saat ini, serta satu model premium.

"Walaupun ketidakpastian pasar tetap ada, minat beli akan terfokus pada saham Apple dan yang terkait dengan iPhone," kata Hiroyasu Iida, kepala pusat penelitian investasi di Aizawa Securities Co, seperti dikutip Bloomberg.

Di antara saham-saham yang bergerak, saham Ateam menguat 18% setelah melaporkan laba operasional setahun penuh sebesar 4,1 miliar yen, di atas perkiraan sebesar 3,8 miliar yen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper