Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cadangan Devisa Agustus Lebih Tinggi, IHSG Menguat Jelang Akhir Pekan

Indeks harga saham gabungan berhasil memperpanjang penguatannya pada akhir perdagangan, Jumat (8/9/2017), seiring rilis data cadangan devisa Agustus.
Pengunjung menggunakan ponselnya di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/8)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponselnya di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/8)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan berhasil memperpanjang penguatannya pada akhir perdagangan, Jumat (8/9/2017), seiring rilis data cadangan devisa Agustus.

IHSG ditutup menguat 0,43% atau 24,81 poin di level 5.857,12, setelah dibuka di zona merah dengan penurunan 0,12% atau 7,19 poin di posisi 5.825,12. Ini merupakan penguatan dalam dua hari berturut-turut.

Dibuka di zona merah, pergerakan IHSG terpantau berbalik ke zona hijau pada awal perdagangan dan melanjutkan penguatannya hingga tutup dagang.

Adapun pada Kamis (7/9), IHSG ditutup rebound 0,14% atau 8,17 poin di level 5.832,31.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 5.819,53 – 5.866,99.

Dari 559 saham yang diperdagangkan, sebanyak 159 saham menguat, 142 saham melemah, dan 258 saham stagnan.

Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor aneka industri (+1,86%), tambang (+1,48%), dan industri dasar (+1,03%). Adapun sektor perdagangan memilih berhenti di zona merah dengan pelemahan 0,67%.

Dalam risetnya hari ini, Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan data cadangan devisa yang dirilis hari ini tentunya mempengaruhi pola gerak IHSG.

Posisi cadangan devisa Indonesia pada Agustus 2017 tercatat US$128,8 miliar, lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Juli 2017 yang berada di posisi US$127,8 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman mengatakan peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa dari pajak dan devisa hasil ekspor migas bagian pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas.

"Penerimaan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa terutama untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo," ujarnya dalam siaran pers.

Posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2017 cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Agusman juga menegaskan cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

IHSG menguat saat bursa saham lainnya di Asia Tenggara bergerak variatif, di antaranya indeks SE Thailand (+0,41%), indeks PSEi Filipina (0%), indeks Malay KLCI (-0,17%), dan indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,10%).

Secara keseluruhan, bursa saham Asia menguat ke level tertinggi sejak Desember 2007, didorong reli pada perusahaan-perusahaan China yang terdaftar di Hong Kong. Reli tersebut mengimbangi pelemahan di Korea Selatan dan Jepang di tengah spekulasi peluncuran rudal oleh Pyongyang pada Sabtu (9/9).

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4% ke posisi 161,81 pada pukul 4.33 sore waktu Hong Kong, ditopang saham China Gas Holdings Ltd. yang memperpanjang penguatannya menyusul proyeksi pertumbuhan yang bullish.

Indeks acuan regional tersebut telah naik hampir 20% tahun ini di tengah rebound momentum di China, negara dengan ekonomi terbesar di Asia.

“Saat fundamental membaik, reli Asia tahun ini sedikit berlebihan jadi mungkin akan ada penurunan teknikal ke depannya,” ujar Margaret Yang, analis di CMC Markets, seperti dikutip dari Bloomberg.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup menguat 0,47% atau 2,43 poin di 522,92, setelah dibuka dengan pelemahan 0,37% di posisi 518,55.

 

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

ASII

+2,29

HMSP

+1,64

BMRI

+1,92

SMGR

+4,83

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

BBCA

-0,53

GGRM

-1,30

UNTR

-1,17

BBNI

-1,03

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper