Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Hong Kong Tanggapi Datar Aksi Korea Utara

Pergerakan indeks saham acuan di Hong Kong berakhir cenderung flat pada perdagangan hari ini, Selasa (5/9/2017), saat investor mengambil sikap defensif di tengah berlanjutnya kekhawatiran seputar aksi Korea Utara.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks saham acuan di Hong Kong berakhir cenderung flat pada perdagangan hari ini, Selasa (5/9/2017), saat investor mengambil sikap defensif di tengah berlanjutnya kekhawatiran seputar aksi Korea Utara.

Dilansir Reuters, sejumlah pejabat Korea Selatan percaya akan potensi lebih banyaknya provokasi dari negara terisolasi tersebut, terlepas dari kemarahan internasional atas uji coba nuklirnya akhir pekan lalu dan seruan lebih banyak sanksi terhadap Korea Utara.

Indeks Hang Seng ditutup naik hanya 1,09 poin di 27.741,35, setelah dibuka dengan penguatan 0,21% atau 57,18 poin di posisi 27.797,44. Sebanyak 21 saham menguat, 26 saham melemah, dan 3 saham stagnan dari 50 saham yang diperdagangkan di Hang Seng hari ini.

Saham Wharf Holdings Ltd./The yang melesat 3,58% memimpin penguatan saham pada indeks Hang Seng di akhir perdagangan, diikuti oleh Henderson Land Development Co. Ltd. (+0,93%) dan Link REIT (+0,78%).

Performa sektor pada indeks Hang Seng dikabarkan variatif pada perdagangan hari ini. Penguatan sektor dipimpin oleh pengembang properti, setelah perusahaan pengembang top China Vanke membukukan pertumbuhan penjualan yang solid pada Agustus.

Saham bahan baku juga naik sebesar 0,7%, didukung pelemahan dolar AS serta ekspektasi bahwa pertumbuhan ekonomi China sebagian besar akan tetap solid hingga akhir tahun.

Menyusul rilis survei aktivitas pabrik yang lebih kuat dari perkiraan pekan lalu, data ekonomi bulan Agustus diperkirakan akan menunjukkan bahwa momentum China dapat bertahan hingga akhir tahun meskipun terdapat kebijakan yang lebih ketat.

Menambah sentimen optimistis, sebuah survei bisnis swasta pada hari ini menunjukkan bahwa sektor jasa China berekspansi dengan laju yang lebih cepat pada bulan Agustus seiring dengan meningkatnya pesanan bisnis baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper