Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Topang Kinerja Indika Energy (INDY)

Kinerja positif yang dicatatkan oleh PT Indika Energy Tbk. (INDY) sepanjang semester I/2017 masih ditopang oleh menguatnya lini bisnis pertambangan batu bara seiring dengan melonjaknya harga komoditas itu pada paruh pertama tahun ini.
Presdir PT Indika Energy Tbk M. Arsjad Rasjid PM didampingi Corsec Dian Paramita mengunjungi redaksi Bisnis Indonesia/Bisnis
Presdir PT Indika Energy Tbk M. Arsjad Rasjid PM didampingi Corsec Dian Paramita mengunjungi redaksi Bisnis Indonesia/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja positif yang dicatatkan oleh PT Indika Energy Tbk. (INDY) sepanjang semester I/2017 masih ditopang oleh menguatnya lini bisnis pertambangan batu bara seiring dengan melonjaknya harga komoditas itu pada paruh pertama tahun ini. 

Direktur Utama INDY Arsjad Rasjid mengatakan usai laporan keuangan perseroan pada kuartal I/2017 menunjukkan kinerja positif, perseroan kembali mencatatkan kinerja yang bahkan lebih baik pada kuartal II/2017.

“Ini merupakan hasil upaya turn around yang Indika Energy lakukan sejak dua tahun terakhir dan sebagai dampak naiknya harga batubara. Hampir seluruh unit usaha Grup Indika Energy mencatat peningkatan signifikan,” katanya dalam keterangan resminya, Senin (4//9/2017).

Adapun, sepanjang paruh pertama tahun ini perseroan membukukan pendapatan sebesar US$453,03 juta atau meningkat 27% dibandingkan dengan US$356,6 juta pada paruh pertama tahun lalu.

Menurutnya, faktor utama peningkatan pendapatan tersebut disebabkan naiknya pendapatan Petrose yang meningkat 22,4% karena bertambahnya volume pengupasan lapisan tanah penutup (overburden) dari proyek Tabang dan Kideco Jaya Agung.

Selain itu, lanjutnya, pendapatan Tripatra juga meningkat 25,6% sebagai kontribusi pekerjaan desain rekayasa pengadaan dan konstruksi (engineering procurement and construction/EPC) fasilitas kilang gas alam cair darat atau onshore liquified natural gas Train 3 Tangguh.

Bahkan, dia mengungkapkan pendapatan dari bisnis perdagangan batu bara juga melonjak 55,4% akibat naiknya harga jual batu bara. Alhasil, perseroan mampu membalikkan keadaan dengan mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$51,2 juta pada semester I/2017, dibandingkan dengan rugi bersih yang dapat diatrubusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$22,4 juta pada semester I/2016. 

“Ke depannya, kami terus membangun kemampuan organisasi dan operasi usaha melalui peningkatan produktivitas, pengendalian biaya, dan stabilisasi operasi,” ujarnya.

 Dia menambahkan dengan posisi keuangan yang semakin kuat, perseroan menjadi lebih siap dalam mengantisipasi peluang-peluang pertumbuhan bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper