Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Polyetilena Chandra Asri (TPIA) Ditargetkan Rampung 2019

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) menargetkan pabrik polyetilena baru berkapasitas 400.000 ton per tahun tuntas pada 2019.
Presiden Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) Erwin Ciputra (kedua kanan), saling bertumpu tangan dengan Wakil Presdir Kulachet Dharachandra (kanan), Direktur Toyo Engineering Corporation Japan Tomohisa Abe (tengah), President & CEO Toyo Engineering Korea Limited Toru Osanai (kedua kiri), dan Presdir PT Inti Karya Persada Tehnik Eiji Hosoi, seusai menandatangani kontrak jasa EPC Plant Polyethylene (PE) baru, di Jakarta, Kamis (31/8)./JIBI-Dedi Gunawan
Presiden Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) Erwin Ciputra (kedua kanan), saling bertumpu tangan dengan Wakil Presdir Kulachet Dharachandra (kanan), Direktur Toyo Engineering Corporation Japan Tomohisa Abe (tengah), President & CEO Toyo Engineering Korea Limited Toru Osanai (kedua kiri), dan Presdir PT Inti Karya Persada Tehnik Eiji Hosoi, seusai menandatangani kontrak jasa EPC Plant Polyethylene (PE) baru, di Jakarta, Kamis (31/8)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) menargetkan pabrik polyetilena baru berkapasitas 400.000 ton per tahun tuntas pada 2019.

Untuk mendukung proyek tersebut, perseroan telah menunjuk Toyo Engineering Group sebagai kontraktor kontrak rekayasa pengadaan dan konstruksi.

Dalam keterbukaan informasinya, Senin (4/9/2017), perseroan mengungkapkan telah menandatangani kontrak rekayasa pengadaan dan konstruksi (engineering procurement and construction/EPC) dengan Toyo Engineering Group.

Melalui kontrak tersebut, Toyo Engineering Corporation dan Toyo Engineering Korea Limited akan bertanggung jawab atas detail engineering dan pemasok peralatan impor. Sementara itu, PT Inti Karya Persada Teknik akan bertindak sebagai kontraktor dan pemasok peralatan lokal.

Direktur TPIA Suryandi mengungkapkan fasilitas baru itu akan menghasilkan high density polyethylene(HDPE), linear low density polyethylene (LLDPE) dan metallocene LLDPE (mLLDPE).

Dia menambahkan beberapa aplikasi produk LLDPE dan HDPE antara lain adalah blown film, karung beras, mainan, tutup botol, tas belanja, peralatan rumah tangga, tali, terpal, pipa, dan kotak kontainer.

“Proyek yang diperkirakan bernilai US$350 juta ini diharapkan rampung pada akhir 2019 dan mulai berproduksi pada awal 2020,” katanya dalam keterbukaan informasi, Senin (4/9/2017).

Presiden Direktur TPIA Erwin Ciputra mengatakan permintaan pasat polyetilena di Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,4 juta ton per tahun dan akan terus bertumbuh seiring dengan produk domestik bruto negara.

“Pabrik polyetilena kami yang baru akan menjadi sumber tambahan produk polyetilena dalam negeri sebagai substitusi impor dan mengurangi arus keluar valuta asing,” katanya.

Adapun, saat ini perseroan mengoperasikan pabrik polietilena berkapasitas 336.000 ton per tahun (kiloton per annum/KTA). Oleh karena itu, dengan pembangunan pabrik polyetilena yang baru dengan kapasitas 400 KTA akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 736 KTA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper