Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI 7-DRRR Dipangkas, Pasar Sekunder SUN Ramai Aksi Beli

keputusan Bank Indonesia untuk menurunkan BI 7-day reverse repo rate menjadi katalis positif bagi pergerakan harga surat utang negara. Adapun keputusan BI untuk menurunkan suku bunga acuan Indonesia sebesar 25 bps ke level 4,5% turut mempengaruhi pasar SUN.
SURAT UTANG NEGARA
SURAT UTANG NEGARA

Bisnis.com, JAKARTA - Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia sebanyak 25 basis poin membuat aksi beli surat utang di pasar sekunder semakin ramai.

I Made Adi Saputra, Analis Obligasi MNC Sekuritas mengatakan keputusan Bank Indonesia untuk menurunkan BI 7-day reverse repo rate menjadi katalis positif bagi pergerakan harga surat utang negara. Adapun keputusan BI untuk menurunkan suku bunga acuan Indonesia sebesar 25 bps ke level 4,5% turut mempengaruhi pasar SUN.

"Penurunan ini mendorong pelaku pasar untuk melakukan aksi beli pada perdagangan di pasar sekunder yang terlihat pada tingginya volume perdagangan pada Rabu (23/8/2017) sehingga mendorong penurunan imbal hasil SUN pada keseluruhan tenor," tulisnya dalam riset yang diterima Bisnis.com, Kamis (24/8/2017).

Made mengungkapkan, keputusan pelonggaran pengetatan moneter dari Bank Indonesia telah menyebabkan perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1-11 bps. Selain itu, imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) juga turun berkisar antara 1-8 bps dengan kenaikan harga hingga sebesar 30 bps.

Adapun secara teknikal, harga seri-seri SUN dengan tenor pendek masih mengalami tren kenaikan, sedangkan untuk tenor jangka panjang mengalami tren konsolidasi. Namun kenaikan harga SUN akan dibatasi oleh seri-seri SUN yang telah mendekati area jenuh beli (overbought).

Pada perdagangan hari ini, Made memperkirakan harga SUN masih akan mengalami kenaikan dalam jangka pendek didorong oleh katalis positif dari penurunan suku bunga acuan serta didukung oleh adanya penurunan imbal hasil dari US Treasury di tengah pelaku pasar Amerika yang mencermati perkataan Presiden Donald J. Trump.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper