Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Topix & Nikkei 225 Jepang Ditutup Melemah

Pergerakan sejumlah indeks saham acuan di Jepang berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (24/8/2017), di tengah pelemahan performa produsen baja.
Bursa Topix Jepang/Reuters
Bursa Topix Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan sejumlah indeks saham acuan di Jepang berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (24/8/2017), di tengah pelemahan performa produsen baja.

Indeks Topix hari ini dibuka turun 0,26% atau 4,16 poin di level 1.595,89 dan berakhir melemah 0,49% atau 7,85 poin di posisi 1.592,20.

Dari 2.015 saham pada indeks Topix, 873 saham di antaranya menguat, 1.003 saham melemah, dan 139 saham stagnan.

Adapun indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,42% atau 80,87 poin di level 19.353,77, setelah dibuka turun 0,35% atau 68,28 poin di posisi 19.366,36.

Sebanyak 48 saham menguat, 171 saham melemah, dan 6 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Saham FANUC Corp. yang melandai 0,90% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Nikkei hari ini, diikuti Tokyo Electron Ltd. yang merosot 1,08% dan Dentsu Inc. yang anjlok 3,28%.

Sementara itu, nilai tukar yen hari ini terpantau melemah 0,25% ke posisi 109,31 per dolar AS pada pukul 14.31 WIB, setelah pada Rabu (23/8) berakhir terapresiasi 0,48% di posisi 109,04.

Indeks Topix Jepang turun untuk pertama kalinya dalam tiga hari sekaligus mengikis penguatan mingguannya, seiring dengan penurunan kinerja produsen baja menyusul kabar pemangkasan harga oleh Toyota Motor Corp.

Volume perdagangan Topix mencapai sekitar 17% di bawah rata-rata 30 hari, saat pedagang menantikan pidato Gubernur Federal Reserve Janet Yellen dan Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi dalam simposium tahunan bankir bank sentral global di Jackson Hole, Wyoming.

“Produsen baja melemah akibat kabar tentang pemangkasan harga, yang akan terus menahan kenaikan sektor ini untuk sementara waktu. Sementara itu, sulit bagi investor untuk bergerak saat mereka menunggu pernyataan dari pertemuan Jackson Hole,” kata Tomoichiro Kubota, analis di Matsui Securities Co., seperti dikutip dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper