Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara kembali melanjutkan pelemahan di hari ketiga pada akhir perdagangan kemarin, Selasa (22/8/2017).
Pada perdagangan Selasa, harga batu bara untuk kontrak Januari 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup melemah hanya 0,01% atau 0,01 poin di posisi US$77,54/metrik ton.
Ini merupakan pelemahan di hari ketiga setelah pada sesi perdagangan sebelumnya ditutup melemah 0,83% ke level US$77,55 per metrik ton.
Pelemahan harga batu bara ini berbanding terbalik dengan harga minyak mentah yang menguat pada akhir perdagangan Selasa, saat para pedagang mengantisipasikan penurunan lanjutan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS).
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September ditutup menguat 27 sen di US$47,64 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 14% di atas rata-rata pergerakan 100 hari.
Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Oktober berakhir menguat 21 sen di US$51,87 per barel, di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Laporan resmi pemerintah AS yang dirilis Rabu waktu setempat diperkirakan akan menunjukkan penurunan stok minyak mentah untuk pekan kedelapan.
Menurut perkiraan rata-rata dalam survey Bloomberg, pasokan minyak mentah nasional kemungkinan turun sekitar 3,5 juta barel pada pekan lalu. Data Energy Information Administration (EIA) menunjukkan, stok telah menurun selama tujuh pekan berturut-turut seiring dengan puncak musim berkendara di AS.
Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2018 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
22 Agustus | 77,54 (-0,01%) |
21 Agustus | 77,55 (-0,83%) |
18 Agustus | 78,20 (-0,03%) |
17 Agustus | 78,22 (+0,93%) |
16 Agustus | 77,50 (+1,39%) |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel