Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Proyeksi Pasar SUN Rabu (23/8/2017)

Harga Surat Utang Negara (SUN) masih akan mengalami kenaikan seiring keputusan dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia menurunkan BI-7 Day Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4,50% serta positifnya hasil lelang pada perdagangan kemarin.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - MNC Sekuritas memperkirakan pada perdagangan hari ini, Rabu (23/8/2017), harga Surat Utang Negara (SUN) masih akan mengalami kenaikan seiring keputusan dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia menurunkan BI-7 Day Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4,50% serta positifnya hasil lelang pada perdagangan kemarin.

I Made Adi Saputra, Analis Obligasi MNC Sekuritas, mengatakan bahwa penurunan suku bunga acuan ini diharapkan dapat memperkuat intermediasi perbankan sehingga memperkokoh stabilitas sistem serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Made merekomendasikan sejumlah seri untuk ditransaksikan hari ini, yakni seri FR0069, FR0053, FR0061, FR0070, FR0071, FR0065, FR0068, dan ORI013.

Adapun, pada perdagangan kemarin, hasil positif dari lelang penjualan SUN mendorong penurunan imbal hasil SUN jelang berakhirnya RDG BI.

“Penurunan imbal hasil SUN pada perdagangan kemarin didorong oleh positifnya hasil pelaksanaan lelang SUN terlihat dari tingginya minat investor yang melakukan penawaran pada lelang kemarin sebesar Rp46,31 triliun,” katanya dalam risetnya, Rabu (23/8/2017).

Adapun positifnya hasil lelang SUN pada perdagangan kemarin mendorong pelaku pasar melakukan aksi beli di pasar sekunder.

Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 5 bps. Imbal hasil SUN tenor pendek (1-2 tahun) naik berkisar antara 1 - 4 bps dengan penurunan harga hingga sebesar 3 bps. Tenor pendek (3-4 tahun) turun 1 - 2 bps dengan kenaikan harga hingga sebesar 8 bps.

Secara teknikal, harga seri-seri SUN dengan tenor pendek masih mengalami tren kenaikan, tetapi kenaikan harga SUN akan dibatasi oleh beberappa seri SUN yang telah memasuki area jenuh beli (overbought).

SUN diperdagangkan dengan volume mencapai Rp19,88 triliun dari 41 seri, nilai seri acuan sebesar Rp7,55 triliun.  Transaksi seri FR0056 senilai Rp3,28 triliun dari 36 kali transaksi di harga 108,87%, sementara seri FR0074 senilai Rp2,76 triliun dari 116 kali transaksi di harga 101,35%

Obligasi korporasi ditransaksikan dengan volume senilai Rp924,99 miliar dari 40 seri. Obligasi NISP02ACN2 mencapai Rp245 miliar dari 5 kali transaksi di harga 100,00%, sementara OTMA01B senilai Rp60 miliar dari 4 kali transaksi di harga 100,11%.

Pergerakan harga SUN terjadi di tengah penguatan Rupiah 7 pts atau 0,05% menjadi 13344. Selain Rupiah, penguatan juga terjadi pada Peso Philippina (PHP), Won Korea Selatan (KRW), dan Ringgit Malaysia (MYR).

Sementara itu, mata uang yang melemah antara lain Yen Jepang (JPY), Dollar Singapura (SGD), dan Dollar Hongkong (HKD).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper