Investor Cermati Prospek Yen, Harga Karet Ditutup Turun 0,14%

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet terkoreksi pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (28/8/2017), saat investor mencermati prospek apresiasi mata uang yen Jepang di tengah berlanjutnya ketegangan geopolitik.

Harga karet untuk pengiriman Januari 2018, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup turun 0,14% atau 0,30 poin di level 216,50 yen per kilogram (kg).

Pagi tadi, harga karet dibuka dengan pelemahan 0,69% atau 1,50 poin di posisi 215,30 yen per kg, setelah pada perdagangan Senin (21/8) berakhir menguat 0,28% di posisi 216,80.

Korea Utara lagi-lagi mengancam Amerika Serikat (AS). Negara Paman Sam tersebut diancam akan mendapatkan pembalasan yang dahsyat karena mengabaikan peringatan Pyongyang mengenai latihan militer tahunan dengan Korea Selatan.

Mengutip juru bicara militer Korut, Korean Central News Agency (KCNA), mengabarkan bahwa Korea Utara tidak akan membiarkan latihan bersama itu berlangsung begitu saja.

Pernyataan yang terkesan agresif tersebut melanjutkan ketegangan antara AS dan Korea Utara yang sempat mereda pasca perang retorika antara kedua negara awal bulan ini.

“Tensi antara AS dan Korea Utara meningkatkan kekhawatiran bahwa mata uang Jepang dapat terapresiasi seiring meningkatnya pembelian aset safe haven sehingga mengurangi minat untuk komoditas karet yang bernilai yen,” ujar Takaki Shigemoto, analis JSC, seperti dikutip dari Bloomberg.

Nilai tukar yen hari ini terpantau melemah 0,30% ke posisi 109,31 per dolar AS pada pukul 13.32 WIB, setelah pada Senin (21/8) berakhir terapresiasi 0,19% di posisi 108,98.

Turut membebani karet, jumlah stok karet mentah Jepang dilaporkan naik 0,3% menjadi 7.616 ton, sedangkan jumlah stok karet yang dimonitor oleh Shanghai Futures Exchange naik 2% menjadi 395.158 ton pada 17 Agustus.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Januari 2018 di TOCOM

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel