Bisnis.com, JAKARTA – Dolar AS bergerak menguat di awal perdagangan Senin (21/8/2017) menjelang simposium Federal Reserve AS di Jackson Hole, Wyoming pada Kamis dan Jumat pekan ini.
Sebelumnya, dolar sempat melemah di tengah kekhawatiran bahwa perubahan staff Gedung Putih akan mengganggu perkembangan rencana kebijakan Presiden Donald Trump mengenai reformasi pajak serta langkah-langkah stimulus.
Indeks dolar AS, yang melacak kekuatan greenback terhadap mata uang utama lainnya, terpantau menguat 0,04% atau 0,04 poin ke level 93,474 pada pukul 10.25 WIB.
Sebelumnya, indeks dolar dibuka menguat 0,01% setelah pada perdagangan Jumat pekan lalu ditutup melemah 0,2% atau 0,19 poin ke level 93,434.
Terhadap yen Jepang, dolar AS terpantau menguat 0,04% atau 0,04 poin ke level 109,22 yen per dolar AS pada pukul 10.39 WIB.
Berita mengenai kepergian penasihat senior Gedung Putih Stephen Bannon, yang dikenal dengan pandangan nasionalis ekonominya, dikonfirmasi pada hari Jumat. Keputusan Trump untuk memecat Bannon dapat menurunkan dukungannya dari para pemilih sayap kanan namun dapat mengurangi ketegangan di dalam Gedung Putih dan dengan para pemimpin partai.
"Pada akhirnya, yen membuat pergerakan yang lebih mementingkan rumor daripada fakta menyusul berita mengenai Bannon. Namun efeknya diredam karena pasar telah bergerak dan berfokus pada Jackson Hole," kata Mitsuo. Imaizumi, kepala analis mata uang di Daiwa Securities, seperti dikutip Bloomberg.
"Tapi karena data ekonomi positif tampaknya sedikit berpengaruh terhadap dolar, mungkin saja tidak ada faktor pergerakan pasar yang akan muncul dari konferensi the Fed tersebut," tambahnya.
Gubernur The Fed Janet Yellen dijadwalkan untuk berbicara di konferensi tersebut. Namun setelah risalah pertemuan pertemuan Federal Reserve menunjukkan para pembuat kebijakan mengekspresikan kekhawatiran tentang inflasi, kecil kemungkinan bagi Yellen untuk memberikan panduan mengenai kebijakan, menurut pengamat The Fed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel