Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen AS dan Geopolitik Kembali Bayangi Harga Emas

Menghangatnya kembali situasi politik di AS, India, dan China membuat pelaku pasar kembali memburu aset lindung nilai seperi emas.
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Menghangatnya kembali situasi politik di AS, India, dan China membuat pelaku pasar kembali memburu aset lindung nilai seperi emas.

Pada perdagangan Senin (21/8/2017) pukul 08.17 WIB, harga emas spot turun 0,68 poin atau 0,05% menuju US$1.284,45 per troy ounce. Sepanjang tahun berjalan harga tumbuh 11,81%.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) naik 0,061 poin atau 0,07% menjadi 93,495. Sepanjang tahun berjalan harga merosot 8,53%.

Asia Trade Point Futures dalam publikasi risetnya, Senin (21/8/2017) menyampaikan, mundurnya Steve Bannon dari Tim Penasehat Presiden AS Donald Trump menjadi isu yang mampu memicu aksi pembelian emas.

Selain itu, kondisi geopolitik bentrokan antara tentara China dan India di wilayah perbatasan juga turut berdampak terhadap naiknya harga batu kuning.

Dari sisi produksi, dilaporkan produksi emas global mengalami penurunan sebesar 2%. Kondisi ini terjadi di tengah melonjaknya permintaan emas China pada kuartal II/2017 naik sebesar 56%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper