Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volatilitas Melonjak Pascateror Barcelona, Pasar Jepang Ikut Tertekan

Pelemahan sejumlah indeks saham acuan Jepang berlanjut turun lebih dari satu persen pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (18/8/2017), tertekan oleh terus menguatnya kinerja mata uang yen sehingga membebani prospek laba eksportir.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan sejumlah indeks saham acuan Jepang berlanjut turun lebih dari 1% pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (18/8/2017), tertekan oleh menguatnya kinerja mata uang yen sehingga membebani prospek laba eksportir.

Indeks Topix hari ini dibuka dengan pelemahan 1,17% atau 18,97 poin di level 1.595,85 dan berakhir merosot 1,08% atau 17,46 poin di posisi 1.597,36. Dari 2.015 saham pada indeks Topix, 277 saham di antaranya menguat, 1.668 saham melemah, dan 70 saham stagnan.

Adapun indeks Nikkei 225 ditutup melorot 1,18% atau 232,22 poin di level 19.470,41, setelah dibuka dengan pelemahan 1,17% atau 231,36 poin di posisi 19.471,27. Sebanyak 19 saham menguat, 205 saham melemah, dan 1 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Saham Fast Retailing Co. Ltd. yang anjlok 2,37% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Nikkei, diikuti oleh Kyocera Corp. yang drop 2,36% dan FANUC Corp. yang merosot 1,36%.

Bursa saham Asia memperpanjang lesunya kinerja pasar secara global pada perdagangan hari ini, setelah sebuah van menabrak kerumunan turis dalam aksi terorisme di Barcelona. Setidaknya 13 orang dilaporkan tewas.

Insiden ini menambah kegelisahan pasar yang dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran tentang disfungsi dalam pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump serta kelumpuhan kebijakan AS.

Penyebab kekhawatiran terakhir adalah spekulasi mengenai kemungkinan mundurnya Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gary Cohn, meskipun terdapat kabar bahwa ia telah memilih untuk bertahan.

Faktor tersebut mendorong investor menghindari aset berisiko sekaligus memburu aset safe haven, seperti yen. Nilai tukar yen hari ini terpantau lanjut menguat 0,31% ke posisi 109,23 per dolar AS pada pukul 13.46 WIB, setelah kemarin berakhir terapresiasi 0,57% di posisi 109,57.

Saham produsen barang elektronik dan bank menjadi penekan terbesar terhadap pelemahan indeks Topix, yang membukukan pekan pelemahan kedua berturut-turut. Indeks volatilitas pada Nikkei 225 Stock Average melonjak 21%.

“Ada kekhawatiran kuat terhadap kebijakan Presiden Trump sampai sekarang. Dengan investor mewaspadai kemungkinan adanya kebijakan yang lebih sulit untuk diwujudkan, akan mudah untuk lebih mengkhawatirkan masa depan AS,” kata Hideyuki Ishiguro, pakar strategi senior di Daiwa Securities Co., dikutip dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper